MAKASSAR – Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Ohashi Koichi, menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) di sektor pariwisata, pendidikan, dan penanaman modal asing untuk infrastruktur melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA).
“Kami dengan senang hati untuk bekerja sama dengan Provinsi Sulawesi Selatan di bidang pariwisata di Taka Bonerate Selayar, pendidikan, dan juga infrastruktur,” kata Ohashi Koichi saat bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (3/6/2024).
Selain melindungi masyarakat Jepang di Sulsel, tugas dirinya bagaimana membangun kerja sama yang baik dengan sejumlah daerah di Sulsel untuk penanaman modal asing.
“Tugas prioritas bagaimana melindungi warga Jepang yang ada di Sulawesi Selatan dan mengurus visa serta bagaimana meningkatkan investasi modal asing di Sulsel,” jelas Ohashi Koichi.
Menurut dia, khusus sektor pariwisata perlu dilakukan promosi yang baik agar bisa meningkatkan pengunjung di sejumlah tempat pariwisata, seperti Taka Bonerate, Toraja, dan sejumlah tempat wisata lainnya.
“Kita akan mempromosikan kerja sama pendidikan dan pariwisata di Sulawesi Selatan. Saya ingin menyampaikan keinginan saya untuk masyarakat Jepang di Makassar mendukung kerja sama dalam rangka tugas Bapak untuk pembangunan daerah. Saya sendiri ingin membantu mungkin ketahanan pangan,” tuturnya.
Menurut dia, sejauh ini sudah terbangun komunikasi dengan Pemerintah Kota Makassar, Palopo, Kabupaten Maros, dan Takalar dengan target kerja sama potensi masing-masing.
“Kita menerima kerja sama dari Kota Makassar dan sekitarnya. Sudah ke Palopo, Maros, dan Takalar, dan nanti kami akan ke Selayar,” katanya.
“Terima kasih banyak sudah berkenan menerima kami di Kantor Gubernur. Ini kami baru pertama kali menginjakkan kaki ke Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, mengaku sangat senang dengan kehadiran Kepala Kantor Konsuler Jepang yang berencana bekerja sama dengan Pemprov Sulsel.
“Kami sangat senang sekali kalau ada investasi yang bagus terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan pariwisata. Saya baru dua minggu di sini, saya dari Gorontalo, Sulbar, dan di Sulsel. Banyak potensi yang bisa dikerjasamakan,” kata Prof Zudan.
Prof Zudan berharap Jepang bisa berinvestasi baik di bidang pendidikan maupun kesehatan dan pariwisata. Sulsel belum memiliki rumah sakit wisata yang memadai seperti di Bali.
“Kami melihat bagaimana rumah sakit orang cepat sembuh karena tempatnya bagus, supaya orang cepat sembuh. Nah, suasana yang bagus dapat meningkatkan imun serta menghirup oksigen,” pungkasnya.
Terpisah, Kabag Dekonsentrasi dan Kerjasama Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sulsel, Rahman Syahid P, mengatakan kerja sama antara Pemprov Sulsel dengan Jepang telah dimulai sejak tahun 2020 dengan penandatanganan MoU di bidang pengelolaan sumber daya perikanan dan pertanian.
“Oleh karena itu, dengan kunjungan kerja ini, diharapkan hubungan kerja sama ini semakin erat, sehingga memberikan keuntungan kedua belah pihak,” tuturnya.
Dalam pertemuan ini, Pj Gubernur Sulsel didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Sulsel, dan sejumlah pejabat lainnya.