MAKASSAR — Jalur pesepeda di Kota Makassar masih minim. Di sisi lain, tren bersepeda terus mengalami peningkatan.
Hal ini tentunya menjadi sebuah catatan bagi pemerintah. Apalagi baru-baru ini terjadi insiden tabrak lari yang melibatkan pesepeda dengan pengendara roda empat, di Jalan Nusantara, Makassar.
Anggota DPRD Makassar pun ikut menyoroti peristiwa itu. Insiden tabrak lari itu disebut menjadi sebuah pelajaran. Tidak hanya bagi pesepada, namun juga bagi pengendara lainnya.
“Kita melihat kecelakaan, pesepeda ditabrak. Kita tidak bisa juga menyalahkan yang menabrak atau pesepeda,” kata Anggota Komisi C DPRD Makassar, Andi Suharmika, Rabu (4/8/2021).
Legislator Golkar itu mengatakan minimnya jalur pesepeda membuat Pemkot Makassar harus menyiapkan regulasi khusus guna memberi perlindungan bagi pesepeda.
Selain itu, ia mendesak realisasi jalur sepeda permanen di sejumlah titik segera diadakan.
“Hal ini guna mengantisipasi keamanan sesama pengguna jalan yang kerap bersinggungan dengan pengguna sepeda,” tuturnya.
“Kita sudah mengusulkan jauh hari kemarin bahwa kita harus buat fasilitas bagi pengguna sepeda, karena waktu sekarang pengguna sepeda ini lagi musim bersepeda. Pemkot lewat Dishub melihat hal ini untuk ditindaklanjuti,” sambungnya.
Menurutnya pemerintah harus memikirkan agar seluruh jalan di kota Makassar bisa lebih ramah bagi pesepeda.
Semisal perlunya ketersediaan separator, rambu-rambu hingga regulasi untuk mewujudkan kota ramah pesepeda.
Mika menambahkan, jika jalan di Makassar tidak memungkinkan dibuat jalur pesepeda, setidaknya Dishub membuat rambu demi keselamatan pesepeda.
“Seperti pesepeda di jalur kiri misal seperti itu. Ini kurang edukasi pesepeda, jadi terserah dia mau ambil jalur kiri atau tengah, karena tidak adanya rambu edukasi,” tukasnya.
Pengamat Transportasi, Lambang Basri Said saat juga mengakui kehadiran jalur sepeda adalah hal yang penting untuk kota-kota sekelas metropolitan.
Apalagi isu sepeda erat kaitannya dengan isu lingkungan yang kerap menjadi persoalan utama kota besar.
“Sebenarnya kita membuat jalur sepeda itu bukan hanya semata untuk akomodir pesepeda, ini ada persoalan besar yang saling berkorelasi, kita membuat ini prinsipnya bagaimana membuat masyarakat hijau, bagaimaba dia jaga lingkungan,” katanya.
Hanya saja menurutnya kondisi jalan di Kota Makassar terlanjur sempit untuk dibagi bersama sepeda. Sehingga salah satu caranya adalah mengoptimalkan jalur trotoar untuk digunakan bersama pejalan kaki.
“Jadi ini PR pemerintah bagaimana untuk benahi dulu trotoar, bagaimana mengakomodir parkir-parkir liar, PKL yang gunakan trotar jalan,” katanya.(*)