MAKASSAR – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Ruangan K225, Senin, (3/9/2018). Kegiatan ini merupakan pemaparan awal tentang PKM 5 Bidang yang dikompetisikan oleh Kemenristek Dikti.
Panitia mengundang Prof. Akhmad Fauzi yang berpengalaman sebagai reviewer nasional dan dimoderatori oleh Muhammad Rachmat, dosen FKM Unhas. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Unhas untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam penulisan proposal PKM. Universitas Hasanuddin harus meningkatkan prestasinya dalam hal nilai kinerja kemahasiswaan.
Kegiatan ini diikuti mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi, mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan dosen pembimbing PKM FKM Unhas. Kursi yang tersedia di ruangan penuh sesak bahkan sebagian mahasiswa berdiri dan duduk melantai. Prof. Sukri Palutturi selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKM Unhas dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) PKM FKM Unhas.
Baca Juga :
“Kita mendapatkan dukungan pembiayaan dari Universitas untuk alokasi PPKPS Tahun 2018, sehingga sangat tepat jika Pokja menghadirkan reviewer nasional agar kita semua termotivasi dan memperoleh pemahaman yang baik tentang PKM ini. Kita berharap FKM bisa mengirimkan wakil di PIMNAS 2019”, harap Prof. Sukri Palutturi.
Kemenristek Dikti setiap tahunnya mengkompetisikan PKM tujuh bidang utama. PKM tersebut yaitu yaitu PKM-Penelitian, PKM-Pengabdian Masyarakat, PKM-Kewirausahaan, PKM-Penerapan Teknologi, PKM-Karya Cipta, PKM-Artikel Ilmiah dan PKM-Gagasan Tertulis.
Setiap proposal yang lolos akan dibiayai oleh Kemenristek Dikti dan puncaknya berupa perhelatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang lebih dikenal dengan nama PIMNAS.
Prof. Akhmad Fauzi lalu menjelaskan perbedaan setiap jenis PKM dan membeberkan beberapa judul-judul proposal yang lolos. “
Pokja nantinya perlu mengoptimalkan pemasukan proposal dari tugas-tugas matakuliah. Setiap tugas diarahkan ke PKM dengan mengacu pada format penulisan proposal. Apalagi ada matakuliah Kewirausahaan yang outputnya berupa proposal PKM. Pokja juga sisa menggunakan lembar kontrol untuk memastikan kesesuaiannya dengan buku panduan”, tutup Prof. Fauzi. (*)
Komentar