Lintas Terkini

Perlu Kerja Sama Orang Tua dan Guru untuk Dampingi Anak Cakap Berinternet

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Gowa

GOWA – Kini Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi kembali dilaksanakan di Gowa, Senin (4/10/2021). Tema kali ini yang diusung yakni “Melindungi Anak dari Kejahatan Dunia Maya”. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini. Masing-masing yakni, pegiat literasi dan Co-Founder Sang Pengantin, Kevin Fernanda Putra; pemusik dan naravlog, Jemianto Allokendek; peneliti dan pegiat literasi sosial dan budaya, Badruzzaman; dan psikolog sekaligus dosen dan asesor, Titin Chomariah. Sedangkan moderator yaitu Linda Setiawati. Pada kegiatan kali ini diikuti oleh 607 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Adapun yang hadir berikutnya adalah Kevin Fernanda Putra dengan materi bertema “Keterampilan Digital dan Belajar Online”. Menurut dia, kemampuan internet yang perlu dikuasai guru di era internet antara lain, terampil membuat media pembelajaran yang menarik, memanfaatkan media sosial, menggunakan mesin pencari, pembelajaran berbasis permainan, serta menguasai bahasa asing. Di sisi lain, orang tua juga harus mendampingi anak lewat komunikasi yang baik, memanfaatkan aplikasi parental control, atau ikuti perkembangannya ketika aktif di media sosial. “Orang tua harus memberitahu anak mana yang benar dan yang salah di internet,” ujarnya.

Selanjutnya, Jemianto Allokendek menyampaikan paparan berjudul “Melindungi Anak dari Kejahatan Dunia Maya”. Ia mengatakan, orang tua merupakan role model anak dalam berinternet. Sejumlah kiat untuk melindungi si buah hati misalnya, siapkan gawai khusus dan aktifkan mode anak, hindari pemakaian gawai yang sama, serta tontonlah hal-hal positif pada gawai Anda. “Paculah anak untuk produktif memanfaatkan internet sebagai media pembelajarannya,” kata dia.

Pemateri ketiga, Badruzzaman, memaparkan materi bertema “Literasi Digital bagi Guru dan Siswa”. Menurut dia, kendala-kendala dalam pemanfaatan digital di dunia pendidikan, di antaranya guru dan siswa belum melek internet, masih terbatasnya jaringan, serta ketidakmampuan dalam penyediaan kuota maupun gawai. Agar pembelajaran tetap berjalan efektif, baik guru maupun orang tua harus menyadari bahwa sekarang ini sudah berada di era digital dan siap beradaptasi dengan perkembangan teknologinya. “Jadikan penggunaan digital sebagai gaya hidup,” imbuhnya.

Adapun Titin Chomariah, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Ia mengatakan, pola asuh dan pola pikir terhadap pendidikan anak harus berubah untuk dapat menjawab tantangan dunia digital. Pola asuh digital bukan sekadar memberikan fasilitas, tapi juga memerlukan pendampingan baik fisik maupun psikis. “Pengasuhan bukan hanya sebatas dialog dan pemasangan fitur-fitur parental control, namun tetap diperlukan pendampingan psikologis untuk anak dan remaja yang berkaitan dengan teknologi dan internet,” jelas dia.

Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Linda Setiawati. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu peserta, Amiruddin, bertanya tentang kiat mengawasi anak dalam menggunakan media sosial. Menanggapi hal tersebut, Jemianto Allokendek bilang, apabila anak telah memiliki akun media sosial, orang tua harus menjadi temannya. Sehingga, pengawasan terhadap siapa saja yang teman-temannya terhubung, kiriman berita, unggahan, serta komentar si buah hati di internet bisa dipantau orang tua secara langsung.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (*)

Exit mobile version