JAKARTA – Aparat kepolisian memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan terkait dengan kematian mantan Bupati Yahukimo, Abock Busup. Polisi juga tidak menemukan benda-benda mencurigakan. Hal itu disampaikan Polri untuk menepis hoaks penyebab kematian Abock Busup yang beredar di masyarakat.
“Dari keterangan dokter yang menangani korban meninggal dunia ketika sampai di rumah sakit. Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban, tidak ada benda lain obat-obatan lain,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (4/10/2021). Sementara itu, kata Rusdi, keluarga yakni adik Abock Busup merasa keberatan untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah.
“Selanjutnya aparat kepolisian koordinasi dengan keluarga dengan adik korban. Dia menjelaskan ke aparat bahwa tidak perlu dilakukan autopsi ke korban karena keluarga terima peristiwa sebagai sebuah takdir dan bakal jelaskan ke keluarga dan masyarakat di Yahukimo,” ujar Rusdi.
Oleh sebab itu, Polri meminta kepada warga Yahukimo untuk tidak terprovokasi dengan munculnya isu hoaks terkait dengan penyebab kematian dari mantan Bupati Yahukimo Abock Busup. “Masyarakat Yahukimo kami harap tak terprovokasi dengan isu tak benar. Polda Papua sedang tangani dan terus koordinasi Polda Metro Jaya. Ada isu tak benar karena sesuatu hal di luar kewajaran itu yang berkembang di sana,” ucap Rusdi.
Seperti diketahui, isu tak benar soal kematian Abock Busup menyebabkan kerusuhan di Yahukimo pada 12.45 WIT. Massa yang diduga dari Suku Kimyal pimpinan Kepala Suku Morome Keya Busup menggunakan dua unit mobil minibus membawa alat tajam seperti busur panah dan parang mendatangi masyarakat Suku Yali. Kemudian, sekitar pukul 12.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapat informasi dari warga telah terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali.
Kasat Intelkam AKP I Nengah S Gaspar bersama 20 personel lainnya kemudian langsung menuju lokasi. Sekitar pukul 13.00 WIT, kelompok massa tersebut berhasil dihalau dan kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan dua unit minibus menuju ke Komplek Suku Yali di perumahan masyarakat kompleks. Pukul 13.20 WIT, massa kembali melakukan penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali yang berada di Hotel Nuri dilanjutkan dengan pembakaran gedung hotel. (*)