MAKASSAR – Tim gabungan TNI, Polri dan Satpol Pamong Praja diturunkan mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah ormas Islam, Jumat (4/11/2016). Sebanyak 3.000 personil yang diturunkan untuk pengamanan massa demonstran tersebut.
Sebelum dikerahkan terjun melakukan pengamanan massa, terlebih dahulu aparat keamanan gabungan itu memanjatkan doa bersama. Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Carliyan memimpin langsung doa bersama. Setelah itu, orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel itu memberikan arahannya kepada aparat pengamanan gabungan.
Anton meminta kepada tim gabungan pengamanan agar melakukan tugasnya secara humanis. Hal itu dilakukan agar aksi yang digelar oleh gabungan ormas Islam berjalan kondusif tanpa ada gesekan.
Baca Juga :
“Kita harus melakukan pelayanan humanis, biar aksi demonstran ini berjalan dengan alot kita harus menahan diri dalam melakukan pengamanan. Inilah yang kita lakukan agar aksi 4 November di Makassar ini tak menimbulkan gesekan, bagaimana pun juga kita semua bersaudara,” tutur Anton.
Menurut Anton jumlah massa demonstrans jauh lebih besar dari personil pengamanan. Dengan demikian, kata Anton, aparat pengamanan agar selalu mencirikan sikap menahan diri.
“Intinya kita layani rakyat dengan sikap humanis, bagaimana pun juga kita bersaudara. Maka kita senyum memberi sedekah kepada sudara-saudara kita yang melakukan unjukrasa,” jelasnya.
Pantauan di lapangan, massa demonstran dalam jumlah terbanyak berada di Masjid Al Markas Al Islami. Mereka melakukan shalat Jumat di masjid itu.
Usai sholat Jumat, ribuan massa menggelar aksi long march, berjalan kaki dari titik kumpul di Masjid Almarkaz Al Islami menuju Kantor Gubernur Sulsel.
Sebelumnya Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang turut hadir dalam pelaksanaan shalat Jumat di Almarkaz mengimbau kepada para demonstran agar tetap menjaga stabilitas situasi di Makasar.
“Kita tetap melakukan aksi unjuk rasa dan menjaga aqidah kita sebagai Agama Islam. Maka dari itu, kami meminta untuk tetap menjaga Makassarta,” pinta Danny Pomanto.
Sementara itu, Wakapolda Sulsel Brigjen Polisi Gatot Edy Pramono mengatakan, pihaknya meminta kepada pengunjuk rasa agar selalu menahan diri. Dikatakannya, kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok sudah ditangani Mabes Polri dan kini tengah melakukan pemanggilan sejumlah saksi.
“Saudara-saudaraku percayakanlah pihak kepolisian menangani kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. Mabes Polri sekarang ini tengah melakukan pemanggilan saksi-saksi dan sudah memeriksa 20 saksi atas kasus ini,” papar Eddy.
Seraya menambahkan bahwa pihak Mabes Polri rencananya akan melakukan pemanggilan terhadap Ahok pada Senin, (7/11/2016).
“Kita jagalah daerah kita ini, yang bersangkutan segera diproses,” beber Brigjen Gatot Edy Pramono. (*)
Komentar