JAKARTA — Kita patut bersyukur penanganan pandemi covid-19 di Indonesia sudah bergerak ke arah yang lebih baik. Namun kondisi ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, kuncinya ada pada disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P pada acara Komunikasi Sosial TNI-Polri dan aparat Pemerintahan tahun 2020 yang dilaksanakan secara virtual di Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Rabu (4/11/2020).
Menurut Hadi Tjahjanto, disiplin menjadi kunci agar masyarakat dapat tetap produktif dalam kegiatannya sehari-hari namun tetap aman dari covid-19.
Baca Juga :
“Memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan harus sudah menjadi bagian dari hidup kita,” ucapnya.
Saat ini, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengendalikan pandemi. Pemerintah terus berupaya mengembangkan vaksin yang saat ini telah memasuki uji klinis fase-3 dan akan memastikan bahwa vaksin itu aman sebelum diberikan kepada rakyat.
“Sampai vaksin tersedia, maka tidak ada cara lain untuk mengendalikan pandemi kecuali dengan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, selain itu tentu saja upaya 3T yakni testing, tracing dan treatment yang massif,” Panglima TNI mengingatkan.
[NEXT]
Lebih lanjut Jenderal TNI Bintang Empat ini mengatakan, masyarakat harus merasa tidak puas bila ke luar rumah tanpa memakai masker atau tidak nyaman bila berkerumun saat di luar rumah. Upaya testing, tracing dan treatment harus ditingkatkan agar penularan semakin dapat ditekan, semakin banyak pasien yang sembuh dan menekan angka kematian.
“Sebagai impelementasi dari Inpres Nomor 6 tahun 2020, maka sinergi TNI-Polri dan pemerintah daerah mutlak diperlukan,” ucap Panglima TNI.
Pengawasan disiplin protokol kesehatan di masyarakat melalui upaya bersama ketiga unsur pemerintah tersebut harus berdampak pada meningkatnya disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Demikian pula dengan upaya meningkatkan 3T.
“Artinya di tengah situasi krisis seperti saat ini kita harus dapat melihat peluang dan kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Hanya dengan sinergi untuk bersatu dan bergerak bersama, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan akibat pandemi,” tandasnya.
Pandemi tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan tetapi juga mengguncang perekonomian masyarakat dan memaksa masyarakat untuk menerapkan kebiasaan baru berupa protokol kesehatan yang ketat.
[NEXT]
Menurutnya, pandemi covid-19 telah merubah wajah dunia dan berdampak signifikan terhadap miliaran penduduk bumi seluruh dunia merasakan akibatnya, termasuk Indonesia yang sampai saat ini telah mencatatkan angka kasus positif mencapai lebih dari 415 ribu kasus dan menempati peringkat 19 di dunia.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengatakan, dampak pandemi covid-19 ini harus menjadi perhatian bersama karena memiliki implikasi yang cukup luas. Diantaranya berupa permasalahan sosial di masyarakat yang meningkat.
Sebetulnya tidak hanya tingkat kesejahteraan yang menurun, juga terdapat kerawanan jangka panjang, contohnya dimana anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tidak mendapatkan cakupan gizi yang cukup akibat menurunnya taraf hidup, padahal mereka adalah bonus demografi yang sangat menentukan pada dekade mendatang.
“Sebagai aparat pemerintah TNI-Polri dan jajaran pemerintah daerah beserta perangkatnya harus saling sinergi dalam upaya akselerasi penanganan Covid-19, tidak ada kata kendor dalam pengabdian kita bersama melawan musuh yang tidak tampak oleh mata dan tidak mengenal batas negara ini,” ujarnya. (*)
Komentar