Terduga Teroris Sempat Menginap di Masjid RS Wahidin

ilustrasi

MAKASSAR – Salah satu dari dua terduga teroris yang tewas tertembak anggota Densus 88, di depan masjid Nur Al Afiah, RS Wahidin Sudirohusodo, pukul 10.45 Wita pagi tadi, Jumat (4/1/2013), diketahui sempat menginap di dalam masjid sehari sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Ridwan, salah satu keluarga pasien RS Wahidin yang mengaku pernah bertemu dengan salah satu teroris kelompok Poso ini.

“Semalam kami sempat diskusi soal aqidah dan agama, saya tidak sedikitpun curiga kalau ia teroris yang dicari-cari, dari logatnya sepertinya ia bukan dari Makassar, saya mengira dia keluarga pasien rumah sakit ini,” ujar Ridwan.

Sesaat sebelum kejadian, ia tengah berada di dalam masjid untuk melaksanakan shalat dhuha. Ia kaget mendengar rentetan suara tembakan yang ternyata mengenai orang yang ia pernah temui malam sebelumnya.

Sementara dari keterangan saksi-saksi di sekitar TKP, salah satu dari teroris ini sebelum ditembak di tangga depan masjid Nur Al Afiah, sempat ditodong oleh salah satu anggota Densus 88 yang menyamar. Saat ia meloncat keluar masjid, salah satu anggota Densus 88 yang berada di luar masjid langsung menembaknya hingga tewas.

Sementara seorang lagi ditembak mati saat hendak melarikan diri tidak jauh dari masjid. Salah seorang rekan kedua teroris ini diketahui sempat melarikan diri, sebelum tertangkap di Pasar Daya.

Usai menghabisi kedua targetnya, beberapa anggota Densus 88 yang berada di sekitar kejadian langsung memungut selongsong peluru, membersihkan ceceran darah dan mengangkat kedua mayat dan memasukkan ke dalam mobil Toyota Avanza yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara. Menurut saksi mata, proses “eksekusi” oleh anggota Densus ini hanya berlangsung sekitar 5 menit.

Pasca kejadian, ibadah shalat jumat tetap dilaksanakan seperti biasanya, meskipun sisa darah masih berceceran di sekitar halaman masjid. Pihak kepolisian hanya memasang garis polisi di antara dua mobil yang diparkir di depan masjid. Peristiwa penangkapan ini mengagetkan beberapa keluarga pasien dan pihak pengelola rumah sakit.(dtk)