LINTASTERKINI.COM — Gaya hidup kurang gerak (Sedentary lifestyle) adalah salah satu gaya hidup yang semakin berkembang sejak pandemi Covid-19. Gaya hidup ini ditandai dengan berkurangnya aktivitas fisik seseorang akibat bekerja dari rumah (Work For Home) atau belajar dari rumah (Studi For Home).
Masyarakat saat ini biasa menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berdiam menghadap layar, duduk, dan berbaring. Sebuah penelitian dari The Chinese University of Hongkong yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health pada Agustus 2020 mengamati perilaku sedentary selama pandemi.
Gaya hidup sedentary lifestyle ini dinilai rentan dengan sejumlah masalah kesehatan. Untuk itu, kita diharapkan tidak membiasakan diri dengan gaya hidup sedentary lifestyle ini, meskipun seharian di rumah selama masa pandemi.
Baca Juga :
Sedentary lifestyle memiliki dampak kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh mulai dari obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis hingga berpengaruh pada kesehatan mental. Siapapun memiliki risiko terjebak ke dalam sedentary lifestyle, bahkan yang muda sekalipun.
Kita dapat mengurangi terjadinya dampak buruk pada kesehatan dengan kebiasaan Sedentary lifestyle tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan aktif bergerak serta berolahraga meskipun seharian berada di dalam rumah. Beberapa aktivitas seperti peregangan bisa dilakukan secara berkala setiap 2 atau 3 jam.
Selain itu, dapat pula dilakukan dengan cara membereskan rumah, memperbanyak berjalan kaki. Selain itu, dengan mengurangi waktu duduk atau rebahan akan menjadi pelengkap dari olahraga teratur yang dilakukan. (*)
Komentar