MAKASSAR – Curah hujan yang mengguyur terus menerus selama seminggu terakhir yang disertai angin kencang, membuat satu bangunan yang merupakan Aula milik SMA Negeri 17 Makassar, Minggu (5/2/2017), sekira pukul 18.00 Wita, mengalami kerusakan parah.
Seluruh ruangan Aula porak poranda akibat atap plafon yang runtuh bersama dengan atapnya dan jatuh menimpa ruang Aula.
SMA Negeri 17 sendiri mulai beroperasi pada bulan Januari 1992 atas prakarsa para tokoh pendidikan di Daerah Sulawesi Selatan, Kanwil Depdikbud yang mendapat dukungan sepenuhnya dari Pemda Tingkat I Sulawesi Selatan kerjasama dengan Pengurus Yayasan Latimojong berupaya untuk mendirikan sebuah sekolah unggulan di setiap daerah provinsi di seluruh Indonesia.
Baca Juga :
Sekolah ini menempati areal yang luasnya kurang lebih 3 Hektar dengan fasilitas gedung-gedung peninggalan Fakultas Teknik UNHAS di Jalan Sunu Nomor 11 Makassar.
Selama berdiri banyak sekali mendapat perhatian, baik dari Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan maupun dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sendiri.
Ini terlihat adanya peningkatan dari berbagai hal, baik dari segi sarana prasarana maupun dari pengelolaan dan manajemennya.
Pada tanggal 23 Agustus 1993, SMA Negeri 17 Makassar secara resmi disahkan keberadaannya oleh pemerintah dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0313/O/1993 Tahun Ajaran 1992/1993.
Namun sejak tahun 1993, bangunan Aula yang berada didalam lingkungan SMA Negeri 17 sampai rubuh akibat terjangan angin kencang belum pernah direnovasi.
Tentunya hal tersebut dapat membahayakan para pelajar yang melakukan aktifitas belajar mengajar. Pihak keamanan sekolah hanya memasang tali rafia sebagai pembatas pengganti garis polisi agar siswa tidak mendekati bangunan Aula tersebut yang setiap saat bisa rubuh.
Meski tidak menelan korban jiwa, ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah, pasalnya beberapa sarana sekolah yang ada dalam Aula turut hancur. (*)
Komentar