Lintas Terkini

Pengamat : Kecewa, Salah Satu Faktor Ketua RT/RW Tinggalkan Danny

Ketua RT/RW Tinggalkan Danny.

MAKASSAR – Derasnya pengalihan dukungan relawan atau tim pemenangan hingga Ketua RT/RW yang sebelumnya berada di barisan petahana Danny Pomanto (DP) ke pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) dinilai memliki pengaruh besar terhadap perolehan suara di Pilkada Makassar 27 Juni mendatang.

Pengalihan dukungan yang dilakukan loyalis Danny pada Pilkada 2013 lalu, tentu memiliki pertimbangan secara matang dan alasan yang kuat.

Pengamat Pemerintahan Unhas, Taufik Manji menegaskan, salah satu faktor sehingga Danny ditinggalkan para pendukung serta tim pemenangannya mungkin disebabkan karena faktor kekecewaan. Hal itu menurut Taufik wajar dilakukan.

“Itulah resiko dari pertarungan head to head. Begitu mereka kecewa, pasti akan beralih ke lawannya,” kata Taufik saat dikonfirmasi, Senin (5/2/2018).

Kekecewaan mereka, kata Taufiq, bisa saja karena Danny pernah menjanjikan sesuatu kepada mereka. Namun tidak direalisasikan sampai saat ini alias disebut ingkar janji. Misalnya, insentif Rp1 juta per RT/RW yang menjadi program Walikota saat terpilih, namun kenyataannya tidak direalisasikan atau bisa saja hanya sebagian yang mendapatkan.

Atau bisa saja insentif yang dijanjikan tidak sesuai dengan komitmen perjanjian awal yakni Rp1 juta per RT/RW. Menurut Taufik Manji, mungkin saja ada faktor yang lain. Sehingga kekecewaan mereka terakumulasi dan memutuskan meninggalkan Danny dan beralih ke Appi-Cicu. Semua memungkinkan terjadi.

Sebelumnya, Ketua RT/RW se-Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar menyatakan dukungannya ke pasangan Appi-Cicu. Alasan perangkat RT/RW ini bergabung ke pasangan yang diusung 10 partai politik ini karena memiliki kesamaan visi membangun Pemerintahan yang bersih, tak suka umbar janji, memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat marjinal.

“Makassar ini butuh yang tidak suka umbar janji, namun kenyataannya diingkari,” kata salah seorang Ketua RT di Biringkanaya yang namanya diminta tidak ingin dipublikasi karena takut diintimdasi pihak kelurahan dan kecamatan. (*)

Exit mobile version