MAJENE – Tim kemanusiaan Batalyon A Pelopor Brimob Polda Sulsel melakukan trauma healing bagi anak-anak di lokasi pengungsian korban gempa bumi di Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kegiatan itu dipimpin Ipda Muh Fadly Said. Juga turut serta anggota Polres Majene dan relawan Palang Merah Indonesia (PMI).
Trauma healing ini dilakukan dengan beberapa metode. Seperti mendongeng, bernyanyi hingga bermain bersama. Tujuannya untuk mengalihkan pikiran anak-anak dari musibah bencana alam tersebut.
Baca Juga :
“Kegiatan ini (dilakukan), agar mereka segera kembali ke perkampungan serta dapat beraktivitas seperti sediakala. Untuk itu tim telah kita bagi dan sebar ke seluruh tempat pengungsian untuk mengumpulkan anak–anak untuk diajak bermain sambil belajar,” tutur Ipda Fadly dalam keterangannya, Jumat (05/02/2021).
Tidak hanya itu, trauma healing ini juga diselipkan edukasi tentang cara melindungi diri dari gempa bumi. Anak-anak diberi pahaman untuk tidak panik. Dan menghindari bangunan saat gempa terjadi.
Keberadaan anggota Brimob Polda Sulsel di Majene, juga membantu para pengungsi dengan mendirikan dapur lapangan. Meski tugas utamanya juga melakukan pencarian korban.
Komandan Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, AKBP Darminto menambahkan, jika di seluruh lokasi pengungsian didirikan layanan kesehatan. Disertai water treatment.
Ada pun trauma healing dilaksanakan kata dia, untuk penyembuhan efek traumatis pasca bencana alam pada anak-anak.
“Semangat dan mental anak-anak harus dikembalikan,” tuturnya. (*)
Komentar