GOWA – Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Nurdin Halid (NH) akhirnya memberikan komentar sekaitan adanya ancaman pemecatan tehadap 5 (lima) anggota Partai Golkar, tiga diantaranya adalah anggota DPRD Kabupaten Gowa, Senin (5/3/2018). Nurdin Halid yang ditemui usai menggelar kegiatan konsolidasi pemenangan NH-Azis di Kantor DPD II Partai Golkar Gowa, Jl. Tumanurung, mengatakan pemecatan itu adalah merupakan displin partai.
Dia beralasan, jika partai tidak disiplin, maka orang akan seenaknya saja meninggalkan partai. Dia menegaskan, kalau berbicara kepentingan partai saja diabaikan, bagaimana mungkin akan mementingkan rakyat.
“Jadi omong kosong itu ketika ada orang yang menghianati partainya, kemudian bicara tentang rakyat,” katanya.
Menurutnya, Partai Golkar akan menerapkan disiplin. Sebab ada orang yang menjadikan Partai Golkar untuk menjadi anggota DPRD, kemudian hanya karena Pilgub dia meninggalkan Golkar.
“Ini berarti orang itu hanya mementingkan dirinya sendiri atau berjiwa individualistik, tidak sesuai dengan adat-istiadat orang Sulawesi Selatan yaitu sipakatau dan sipakelebbi,” tuturnya.
NH menambahkan, tidak ada masalah ketika terjadi perbedaan, tapi kalau penghianatan terhadap partai itu tidak boleh sama sekali.
“Jadi begitu partai mengusung NH-Aziz, maka sebagai kader yang baik seharus juga ikut mendukung. Jadi tidak boleh kita biarkan Partai Golkar mengabaikan disiplin, ini bukan persoalan benci, tapi soal aturan dan disiplin partai,” pungkasnya.
[NEXT]
Diusul Pemecatan dalam Rapat Pleno Internal Partai Golkar
Terancam Pemecatan Lima anggota DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) diusulkan dipecat saat rapat pleno internal partai yang diikuti 38 pengurus, Selasa (27/2/2018) sore tadi.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua DPD II Golkar Gowa, Hoist Bachtiar. Kata dia, usulan pemecatan ini dilakukan menyusul kelima anggota tersebut melakukan pelanggaran. Lantaran mendukung Calon Gubernur yang bukan merupakan usungan partai Golkar, yakni Ichsan Yasim Limpo (IYL) di Pilgub Sulsel 2018.
Kelima anggota tersebut masing-masing Musaddiah Rauf, dan Irmawati Haeruddin yang saat ini masih duduk sebagai anggota DPRD Gowa serta Muh Kasim Sila, Sugianto pattanagara, serta Fatmawati Bangsawan.
“Mereka tidak melaksanakan perintah partai. Kita tidak melarang mendukung orang lain. Tapi kalau pakai atribut Golkar jangan dukung pasangan yang tidak diusung partai,” ungkapnya Hoist Bachtiar kepada media, Selasa (27/2/2018).
Menurut Hoist kelimanya diketahui ikut dalam kampanye IYL di Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, Kamis (22/2/2018). Bukti otentik berupa foto sudah beredar luas. (*)