Pemkab Asmat Beri Penghargaan 19 Tim Satgaskes TNI

ASMAT – Sembilan belas orang dari Tim Satgas Kesehatan TNI mendapatkan penghargaan atas kontribusi dalam pendampingan pasca penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat. Pemberian penghargaan ini langsung diserahkan oleh Sekretaris daerah Kabupaten Asmat, Barthomoleus Bocoropces, M. Ec. Dev.
Sekda Kabupaten Asmat, Barthomoleus Bocoropces menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Timkes TNI yang telah berbuat untuk masyarakat Asmat. Selain itu dia juga menyampaikan bagi prajurit TNI sendiri penugasan di Asmat pasti akan memberikan pengalaman tersendiri.
“Dengan melihat langsung kehidupan masyarakat disini, semakin mengerti bagaimana membangun masyarakat Asmat. Dengan alasan ini, saya atas nama Pemerintah daerah Kabupaten Asmat dengan senang hati memberikan penghargaan kepada Tim III Satgaskes TNI dengan surat keterangan telah mengabdi di Tanah Asmat,” terang Barthomoleus Bocoropces.
Sebelumnya, Dantim Satgaskes TNI Letkol laut (K) dr. Aminudin Harahap Sp. A M. Tr. Hanla mengapresiasi atas hasil kinerja tim selama bertugas di Asmat. Dia melaporkan, hasil kerja timnya kepada Sekda dengan jumlah layanan kesehatan yang tidak kurang dari 100 warga setiap hari dilayani di setiap Distrik, immunisasi lebih dari 800 anak selama Tim III bertugas dan lebih dari 20.000 anak sejak ditetapkan KLB serta pemberian vitamin A.
“Serta yang tidak kalah pentingnya Tim Satgas Kes III bersama Kemenkes dan petugas setempat mampu menggairahkan kembali semangat Pengabdian kader kesehatan yang kebanyakan dari Ibu-ibu Guru, yang notabenya bukan profesi kesehatan dan juga Puskesmas Keliling untuk menyisir dan memberi layanan pada warga tidak mampu dengan mendatanginya serta melengkapi fasilitas kesehatan di Puskesmas,” kata Dantim Satgaskes III TNI ini.
Dr. Aminuddin harahap berpesan, agar Satgaskes TNI melanjutkan apa yang telah dicmpai, terutama yang menjadi fokus utama yaitu pemetaan cakupan imunisasi campak dan pendampingan kasus gizi buruk. Diakuinya, berbagai macam kendala mulai dari pasang surut air laut, ketersediaan bahan bakar minyak yang terbatas yang merupakan hal yang mutlak harus diatasi karena kegiatan penyisiran, imunisasi dan pelayanan kesehatan warga ke kampung-kampung hanya bisa melalui jalur air menggunakan speedboat.
“Namun hal ini tidak menjadikan kegiatan di distrik menjadi terhenti, berkat dedikasi yang tinggi akan pengabdian, kendala ini menjadi tantagan dan bisa dipecahkan. Sekali lagi, terima kasih sebesar-besarnya kepada Tim III Satgaskes TNI yang melaksanakan tugasnya dengan dedikasi tinggi. Selamat atas purna tugasnya, selamat berkumpul dengan keluarga dan kibarkan terus bendera kewajiban kita sebagai TNI,” pungkasnya. (*)