Lintas Terkini

Duka untuk NTT, Rumah hingga Nyawa Melayang Akibat Banjir Bandang

FLORES — Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021) menawa duka mendalam. Hujan lebat dan angin kencang membuat tiga kecamatan di Kabupaten Flores Timur mengalami banjir bandang hingga longsor.

Insiden banjir bandang dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi sekitar pukul 01.00 Wita.

Wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan data sementara, warga meninggal dunia berjumlah 41 orang, 9 luka-luka dan 27 hilang.

Berbeda dengan BNPB, Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli menyebut korban meninggal dunia pada Minggu sore, sudah bertambah menjadi 54 orang.

“Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang dari sebelumnya 20 orang, sementara ini upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan,” kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli di Kupang, dikutip dari vivanews, Minggu (4/4/2021).

Adapun kerugian material yang disebabkan banjir bandang dan tanah longsor tersebut yakni puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele Kecamatan Ile, pemukiman warga sekitar yang hanyut terbawa banjir, 5 jembatan putus, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.

“Data ini dinamis, diverfikasi ulang dengan daerah. Mohon ini data hari ini per jam 17.30 WIB, data ini setelah verifikasi setelah sampai di lapangan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan persnya di Jakarta.

Dalam video viral menggambarkan dahsyatnya banjir bandang yang menerjang Kabupaten Flores Timur. Air bah mengalir sangat deras hingga menghanyutkan rumah warga dan membuat jembatan penghubung putus.

Arus banjir yang deras bercampur lumpur menghanyutkan seluruh material, termasuk atap rumah warga dan harta benda lainnya. Warga yang hendak menyelamatkan barang tak sanggup menerjang derasnya air dan khawatir terseret arus.

Dampak banjir bandang dan tanah longsor dirasakan di empat Kecamatan yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, Kecamatan Wotan Ulumado, dan Kecamatan Adonara Barat, Nusa Tenggara Timur.(*)

Exit mobile version