PALU – Salah satu daya saing yang dimiliki kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu adalah hadirnya hutan pendidikan bagi seluruh civitas akademika. Hutan pendidikan kampus itu seluas 5100 hektare yang berlokasi di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi pada 11 desa.
Demikian dikemukakan Kepala UPT Hutan Pendidikan Unismuh Palu, Dr. Livawanti, SP, M.Si beberapa waktu lalu. Dijelaskan, hutan pendidikan ini memudahkan bagi mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian dan Kehutanan melakukan pendidikan penelitian, serta pengabdian pada masyartakat.
“Pada areal hutan ini ditemukan beberapa jenis tumbuhan yang kemudian menjadi tanaman endemik di hutan tersebut yakni, tanaman mekodomia semacam buah cokelat serta tanaman pinang merah kering,” ungkap wanita kelahiran Palu 1973 ini.
Areal hutan yang mulai dikelola kampus sejak 2002 dibagi dalam tiga blok. Pengelolaan hutan pendidikan dalam blok itu yakni Blok Patimbe, Blok Berdikasi, Blok Wenuni. Kegiatan yang pernah dilakukan kampus bekerjasama LIPI melakukan survei potensi tegakan kayu tahun 2010.
Pada tahun 2011 melakukan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sigi membudidayakan tanaman asli di hutan itu yakni kemiri, lada, benuang dan cokelat sebanyak 4000 pohon.
Kegiatan rutin setiap semester dilakukan para mahasiswa Pertanian dan Kehutanan serta prodi lain yang mengamati dinamika dan perilaku warga masyarakat yang menetap dan mencari penghidupan di pinggiran hutan pendidikan itu.
“Pembibitan Keanekaragaman Hayati juga pernah dilakukan kerjasama dengan Kehati terutama pohon kemiri yang menjadi tanaman paling dominan dan produktif membawa nilai ekonomi. Selain itu potensi madu dan lebah hutan juga cukup menjanjikan meningkatkan ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan itu,” papar Dr. Livawanti. (*)