MAKASSAR — Masalah sampah masih jadi tugas besar di Kota Makassar. Pengelolaan yang baik dibutuhkan agar tidak berdampak pada pencemaran lingkungan.
Pengelolaan sampah yang masih belum maksimal di Kota Makassar dapat dilihat dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa yang kondisinya sudah tidak memungkinkan. Sudah melampaui kapasitas.
Kondisi ini tentu tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Jangan sampai tak ada lagi tempat untuk membuang sampah-sampah yang ada di Kota Makassar.
Baca Juga :
Begitulah Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Saharuddin Ridwan melihat kondisi persampahan di Kota Makassar dua tahun terakhir.
Menurutnya, masalah ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Bukan hanya pemerintah. Warga setempat juga harus berperan aktif. Sudah harus mulai mengelola sampah rumah tangga.
“Seharusnya dari rumah itu kita sudah bisa melakukan pengelolaan sampah. Ini kan juga bisa memengaruhi kapasitas di TPA,” ujarnya dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada hari ini, Sabtu (5/6/2021).
Apabila sampah rumah tangga, kata Sahar, dikelola dengan baik seperti di daur ulang maka bisa membantu mengurangi jumlah sampah di TPA. Juga membuat sampah bernilai ekonomi.
“Kan artinya sisa residu atau sampah yang tidak bisa di daur ulang atau diapakan yang dibuang di TPA,” sambungnya.
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, Direktur Operasional PD Pasar Makassar Raya ini juga menyampaikan bahwa momen ini dapat menjadi pelecut bagi warga. Mereka diminta untuk memulai membantu pemerintah dalam menangani masalah sampah.
“TPA bukan menjadi satu-satunya solusi membuang sampah. Kalau yang hanya dilakukan adalah buang (sampah) baru angkut, justru membuat jumlahnya semakin banyak,” tutupnya.(*)
Komentar