Lintas Terkini

Bunda PAUD Sulsel Ajak Ayah Bangun Karakter Anak

DP3APPKB Sulsel bekerjasama TP PKK Sulsel dan Bunda PAUD Sulsel menggelar Roadshow Puspaga to Mall yang dilaksanakan di Nipah Park Makassar, Kamis (3/8/2023).

MAKASSAR – DP3APPKB Sulsel bekerja sama TP PKK Sulsel dan Bunda PAUD Sulsel menggelar Roadshow Puspaga to Mall yang dilaksanakan di Nipah Park Makassar, Kamis (3/8/2023). Dalam roadshow yang digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Anak Nasional ini, juga dilaksanakan Talkshow Parenting Ayah: Membangun Resiliensi Anak.

Kepala DP3APPKB Sulsel, Andi Mirna, mengatakan kegiatan ini memberikan bimbingan dan edukasi bagi para ayah dalam membangun ketahanan mental anak. Pada era globalisasi seperti sekarang, kata dia, peran ayah sangatlah penting dalam mendampingi anak-anak mereka.

“Jangan hanya ibu saja karena bersama sama mendidik anak ini sangat kami harapkan. Dan memang kegiatan seperti ini akan kami lakukan rutin, kami akan roadshow di seluruh PAUD yang ada termasuk di daerah,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, tema peringatan Hari Anak tahun ini, Anak Terlindungi Indonesia Maju. Sesuai dengan tema, diharapkan Indonesia pada 2030 layak anak dan pada 2045 menjadi Indonesia emas.

“Jadi, bagaimana kita mendidik, membesarkan anak-anak kita yang sekarang ini menjadi bibit pemimpin bangsa yang akan datang. Jangan hanya pengetahuan formalnya, tapi mental spiritualnya juga dipersiapkan menghadapi jalan globalisasi dan tantangan lebih besar di masa yang akan datang,” terangnya.

Khusus di Sulsel, kata Andi Mirna, tema peringatan Hari Anak adalah Mewujudkan Lingkungan Aman dan Ramah Anak Menuju Sulsel Menjadi Andalan Indonesia.

Tema ini untuk menggugah pemerintah dan seluruh stakeholder, termasuk anak, untuk bersinergi memenuhi perlindungan dan mewujudkan lingkungan aman dan ramah bagi anak, terutama di lingkungan rumah tangga melalui pengasuhan orang tua.

“Data yang ada di kami, kebanyakan kekerasan anak adanya di rumah tangga. Ini harus disikapi bersama-sama. Dalam mendidik anak harus memperhatikan apa yang akan kita perbuat. Anak cepat sekali mencontoh,” ungkapnya.

Ia berharap, organisasi wanita bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah. Hak-hak anak harus dilindungi. Hak anak bersekolah, bermain, kesehatan, hingga perlindungan.

“Kami sangat kami harapkan organisasi wanita menjadi pelopor dan pelapor untuk melindungi hak hak anak,” terangnya.

Sementara, Ketua Pokja Bunda PAUD Sulsel, Sri Astuti Thamrin, yang mewakili Bunda PAUD Sulsel, menyampaikan membangun karakter anak tidaklah mudah. Parenting ayah sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa pemerintah saat ini gencar menyosialisasikan gerakan transisi PAUD ke SD.

“Banyak dari kita yang saking sayangnya ke anak sehingga melanggar terkait hak-hak anak,” ucapnya.

Ia menjelaskan, dalam gerakan transisi PAUD ke SD, ada tiga hal yang mulai gencar disosialisasikan. Pertama, tidak boleh lagi mengharuskan anak PAUD mesti bisa membaca, menulis, dan berhitung untuk bisa diterima di SD. Mengapa? Karena kemampuan anak bukan hanya membaca menulis dan berhitung. Banyak fondasi lainnya yang sangat perlu dikembangkan.

Kedua, harus ada masa pengenalan ketika anak PAUD masuk SD. Bukan hanya satu dua hari, tetapi minimal dua pekan. Mereka harus ada masa peralihan, tidak harus diberikan pelajaran. Mereka butuh masa transisi.

Ketiga, wajib ditetapkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan inovatif yang membuat anak-anak tertarik belajar. Caranya dengan bermain sambil belajar.

Exit mobile version