Lintas Terkini

Depresi, Seorang Ayah Di Pinrang Tega Siksa Dan Sandera Bayinya Yang Berusia 14 Bulan

Pelaku Sandi saat diamankan dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Pinrang

PINRANG — seorang bayi yang masih berusia kurang lebih 14 bulan di Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang menjadi korban penyiksaan dan disandera oleh ayah kandungnya. Upaya persuasif petugas kepolisian dari Polres Pinrang dibantu dengan warga setempat yang terus mencoba bernegosiasi dengan pelaku akhirnya berhasil setelah memakan waktu kurang lebih 16 jam.

Diketahui, proses penyiksaan dan penyanderaan bayi ini dilakukan pelaku yang bernama Sandi (25) sejak Minggu petang (4/8/2024) sekitar pukul 18.00 WITA. Bayi berhasil diselamatkan dari tangan pelaku Senin pagi (5//8/2024) sekitar pukul 10.00 WITA.

“Benar, proses negosisinya berlangsung cukup lama. Sesuai arahan dan perintah Bapak Kapolres, kami fokus dalam upaya menyelematkan nyawa sang bayi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu A Reza Pahlawan kepada awak media, Senin siang (5/8/2024).

Makanya lanjut A Reza, tindakan tegas terukur tidak mereka tempuh mengingat pelaku nekat mengancam menghabisi nyawa bayinya sendiri dengan menggunakan sebilah parang yang dilengketkkan di perut anaknya.

“Alhamdulillah, bayinya bisa kita selamatkan tanpa terluka sedikit pun, namun karena kondisi bayinya yang drop setelah kurang lebih 16 jam tidak mendapat asupan makanan, makanya harus dibawa dan dirawat sementara di Puskesmas setempat,” jelassnya.

Untuk pelaku sendiri, kata A Reza, saat ini sudah diamankan di Polres Pinrang guna menjalani proses hukum lebih lanjut.

Sementara Pelaku Sandi di hadapan penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Pinramg mengaku, tindakan nekat ini dilakukannya karena depresi atas bebrgaia masalah yang dihadapinya.

“Saya jengkel dan marah dengan ulah Bapak saya yang hendak mencabuli istri saya. Karena ulah Bapak saya itu, istiri bersama anak kedua saya yang masih berusia tiga bulan pulang ke Soppeng ke rumah orangtuanya,” kata Sandi dihadapan penyidik.

Sandi mengaku dirinya sudah berupaya ke Soppeng menemui istrinya, namun tidak diperbolehkan ketemu oleh pihak keluarga istrinya.

” Terkahir, istri saya berjanji akan balik ke Pinrang dua minggu yang lalu, namun kenytaaannya hingga saat ini tidak pernah muncul,” sebutnya. (*)

Exit mobile version