MAKASSAR – Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud), Prof Anies Baswedan mengujungi Andi Mustaman di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wira Bhakti Makassar, Senin (5/9/2016).
Kunjungan pendiri Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar ini, sebagai ajang silaturahmi dan diskusi mengenai dunia pendidikan Indonsesia, khususnya di Kota Makassar.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam ini, Anis Baswedan banyak mendiskusikan mengenai konsep dan penataan yang tepat terhadap dunia pendidikan Indonesia.
Baca Juga :
Menurut Anies Baswedan, untuk memajukan pendidikan Indonesia demi peningkatan sumber daya manusia harus dimulai dari daerah. Untuk itu ia berharap Andi Mustaman untuk turun tangan secara langsung di Kota Makassar.
“Semua pihak harus tangan. Bukan hanya sekedar konsep atau retorika dibelakang meja, tapi langkah yang nyata harus dilakukan,” jelas Penggagas Gerakan Turun Tangan ini.
Selain itu, rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun ini mengapresiasi kepedulian Andi Mustaman soal pendidikan di Kota Makassar.
Salah satunya, Andi Mustaman sebagai Ketua Yayasan Bhakti Bumi Persada yang membina STIE Wira Bhakti Makassar meberikan fasilitas kuliah gratis bagi anak yatim dan warga yang kurang mampu.
“Intinya, gerakan yang dilakukan Andi Mustaman membantu masyarakat kurang mampu melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi harus mendapat dukungan,” jelas Anies Baswedan.
Sementara Andi Mustaman menyampaikan apresiasinya kepada Anis Baswedan yang menyempatkan berdiskusi dengannya serta menemui dan memberikan motivasi bagi dosen, mahasiswa dan staf STIE Wira Bhakti Makassar.
“Ini adalah silaturahmi biasa dan diskusi sesama akademisi. Ya pastinya kami hanya ngobrol-ngobrol mengenai pendidikan. Khususnya masalah pengembangan SDM,” jelasnya.
Ia pun turut memberikan apresiasinya kepada Anies Baswedan yang telah terbukti banyak melakukan langkah kongkrit dalam memajukan pendidikan di Indonesia. (*)
Komentar