Lintas Terkini

IGI Sebut Nilai Pedagogi dan Profesionalisme Guru Masih Rendah

PANGKEP – Ikatan Guru Indonesia (IGI) terus bergerak dan berupaya meningkatkan kompetensi guru. Hal ini dipicu nilai guru yang hanya berkisar 56 – 69 bila dilihat dari dua kompetensi, pedagogi dan professionalisme.

Menurut Ketua IGI Pusat, Muhammad Ramli, hal tersebut adalah angka yang memalukan dalam kurun waktu 71 tahun sejak Indonesia merdeka.

“Jika guru-guru Indonesia hanya mampu memperoleh nilai rata-rata dibawah 60 dan hanya satu jenis soal mata pelajaran, bagaimana mungkin kita berharap siswa-siswi kita akan memperoleh nilai 100,” ujar Ramli pada Seminar Nasional dengan tema Literasi Produktif Bagi Guru Pembelajar Berbasis IT, di gedung Islamik Center, Pangkep, Senin (5/9/2016).

Menurut Ramli hal itulah yang mendasari IGI bergerak cepat, dimana sejak Januari 2016 IGI telah melakukan banyak kegiatan, bermodalkan kreativitas, keihlasan dan kerja keras, IGI telah melakukan jelajah diberbagai daerah di tanah air.

“IGI mampu menggelar Musyawarah Wilayah tanpa sedikit pun bantuan dari luar, bahkan tidak mengeluarkan uang, Gedung dipinjami, tidak ada honor, tidak ada transport, spanduk dibuatkan sponsor, konsumsi bawa masing-masing,” terang Ramli.

Salah seorang guru di Pangkep, Risma, mengatakan, kegiatan ini sangat memberikan manfaat bagi dirinya. “Kegiatan seminar ini sangat menginspirasi buat para guru terutama saya, untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan melalui inovasi yang di kampanyekan IGI,” Ujar Risma.

Risma juga menambahkan, karena manfaat itulah sehingga banyak guru mendaftar. “Hampir semua guru yg hadir dalam seminar tadi telah mendaftarkan dirinya untuk bergabung dalam IGI Pangkep,” pungkas Risma.

Hadir dalam kegiatan ini, pelopor gerakan literasi sekolah, Satria Darma, Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep, dan puluhan guru di Pangkep. (*)

Exit mobile version