MAKASSAR – Terjawab sudah kenapa gelandangan dan pengemis (gepeng) dan anak jalanan (anjal) makin menjamur di Kota Makassar. Ternyata, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar mengaku kewalahan menertibkannya, jika tidak didukung peran serta masyarakat.
Karena persoalannya bukan pada Dinsos tidak bisa menertibkan, akan tetapi selama masyarakat tetap mau memberikan uang ke Anjal, otomatis itu membuat anjal dan gepeng tambah bersemangat lagi di jalanan karena merasa mendapatkan penghasilan.
Kepala Dinsos Kota Makassar Burhanuddin meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama membantu pemerintah untuk menertibkan Gepeng dan Anjal. “Dalam artian jangan memberi uang, karena itu yang membuatnya nyaman berada di jalanan,” ujarnya melalui telepon selulernya, Kamis (4/10/2012).
Jika itu tetap ada, sulit rasanya memberikan masyarakat rasa nyaman di jalanan sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat terkait maraknya Anjal dan Gepeng.
Burhanuddin menyampaikan Perda Anjal dan Gepeng nya sudah ada, jika itu dilanggar tentu ada sanksinya. “Sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2008, jika masyarakat kedapatan memberikan tentunya akan ada sanksi,” ujarnya.
Meski demikian diakui Burhanuddin, persoalan beramal tidak bisa juga dilarang masyarakat. “Ada juga mengatakan karena ingin beramal, jadi susah juga. Tapi harapan kami, jika memang mau memberi, yah berilah di panti asuhan atau wadah-wadah sosial lainnya,” harapnya.
Lebih lanjut Burhanuddin mengemukakan pihaknya sudah melakukan banyak upaya terkait persoalan Anjal maupun Gepeng. (RS)
Komentar