GOWA – Di tengah arus digital yang semakin kuat, puluhan remaja di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengambil langkah berani dengan menghapus aplikasi judi online dari handphone mereka. Keputusan ini bukan sekadar tren, ini adalah pernyataan tegas untuk menjaga kesehatan mental dan iman mereka, serta untuk menghindari jeratan hukum yang mengancam masa depan.
Di Desa Tanabangka, Kecamatan Bajeng Barat, suasana penuh semangat terlihat saat sekelompok remaja berkumpul untuk berbagi pengalaman, Sabtu (5/10/2024). “Selama bermain judi online, saya tidak pernah merasakan keuntungan,” ungkap Dhafa, salah satu remaja yang tergerak untuk bertindak. “Justru yang ada, saya harus menyetor uang untuk terus bermain. Itu sangat merugikan,” terangnya.
Fenomena ini bukan tanpa alasan. Banyak remaja mengaku bahwa judi online telah mengubah hidup mereka menjadi lebih rumit. Kecanduan tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan, tetapi juga membawa mereka pada tindakan kriminal. “Kita harus menjaga diri dari godaan ini. Kami ingin masa depan yang lebih baik,” tambah Dhafa dengan tegas.
Baca Juga :
Menyadari bahaya yang mengintai, Bhabinkamtibmas setempat, Bripka Aswin Jahar, aktif mengedukasi masyarakat. “Kami terus mengimbau agar remaja berhenti bermain judi online dan menghapus aplikasi tersebut. Ini bukan hanya soal mental, tetapi juga tentang hukum. Kami ingin mereka terhindar dari masalah yang lebih besar,” jelasnya.
Dari pernyataan Bripka Aswin, terlihat bahwa langkah ini bukan hanya sebuah himbauan, tetapi juga sebuah aksi nyata untuk melindungi generasi muda. Di tengah upaya tersebut, orang tua di wilayah ini pun menaruh harapan besar. Mereka mendesak pemerintah dan kepolisian untuk mengambil tindakan tegas dalam menghapus aplikasi yang merusak mental generasi milenial ini.
Dengan semangat kolektif, para remaja di Gowa menunjukkan bahwa mereka berkomitmen untuk meninggalkan aplikasi judi demi masa depan yang lebih cerah. Momen ini bukan hanya tentang menghapus aplikasi, tetapi tentang mengukir perubahan dan memulai babak baru dalam kehidupan mereka. (*)
Komentar