JAKARTA – Ustadz Arifin Ilham akhirnya memberikan pernyataan terkait kabar dirinya ditembak polisi hingga dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
Arifin membantah terkena peluru karet. Dia hanya terkena gas air mata yang ditembakkan polisi saat berusaha menenangkan massa yang menyerang polisi.
Menurut Arifin, insiden itu bermula ketika dia bersama utusan demo 4 November lainnya melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah.
“Subhanallah walhamdulillah, sahabatku keluargaku, Arifin sehat walafiat. Tadi sedang negosiasi dengan Bapak Wakil Presiden kita, yakni Yusuf Kallah, Pak Wiranto dan Sekneg, kemudian mendengar tembakan di luar,” ujar Arifin Ilham.
Setelah mendengar tembakan, dia bersama Menko Polhukam dan Kapolda keluar untuk menemui demonstran. Kapolda menenangkan aparat kepolisian dan Ustadz Arifin menenangkan massa demo Ahok.
“Pak Yusuf Kalla terkejut saat terdengar tembakan, Pak Wiranto juga marah, lalu keluar. Arifin ikut bersama beliau dan Pak Kapolda menahan polisi untuk tidak menembak dan Arifin ke tengah-tengah umat untuk menahan umat juga,” tambah Arifin.
Saat masuk ke tengah massa, Arifin terkena gas air mata, sehingga dilarikan ke rumah sakit. Arifin menegaskan bahwa dia tidak terkena peluru, seperti kabar yang beredar di media sosial.
“Tercium gas air mata, jadi gak apa-apa. Kalau gambar yang beredar itu, tersingkap baju, bukan kena peluru. Jadi sehat walafiat. Terima kasih doa dan hikmah yang Allah berikan,” tandas Arifin Ilham. (*)