PANGKEP – Warga Pulau Balang Lompo, Kelurahan Mattiro Sompe, Kecamatan Liukang Tupabiring, kabupaten Pangkep, resah karena banyak atap rumah dan fasilitas umum rusak karena tertimpa bakkara atau yang umum dikenal sebagai sukun.
Sedangkan bagi warga kepulauan, sukun memiliki banyak manfaat, selain untuk konsumsi, bakkara juga menjadi penghasilan tersendiri di luar penghasilan mereka dalam bernelayan, karena dapat juga dijual.
Keterbatasan lahan membuat masyarakat tidak dapat begitu saja menebang pohon sukun tersebut. Namun akibat buah sukun, beberapa fasilitas umum rusak utamanya atap bangunan, sekolah, perumahan guru, kantor lurah, kantor camat hingga rumah-rumah warga.
Saat dikonfirmasi, Nasir, Lurah Mattiro Sompe mengaku banyak menerima laporan warga.
“Bayak warga yang mengeluh karena rumahnya rusak tertimpa buah sukun,” ujarnya, kemarin.
Untuk itulah Nasir menganjurkan warganya untuk melakukan pemangkasan utamanya pada pohon sukun yang berada di sekitar rumah warga.
“Kita sarankan agar warga menebang pohon yang dekat dengan rumah warga,” tandasnya.
Di pulau Balang Lompo sendiri ada sekitar 50 pohon dengan jumlah buah tiap pohonnya dapat mencapai 100 buah.
Rahman warga setempat mengatakan, bahwa pohon sukun adalah tanda bahwa pulau tersebut memiliki banyak air tawar, jadi tidak begit saja dapat ditebang. (*)