Logo Lintasterkini

Viral karena Sebut Rakyat Jelata, Jubir Istana Adita Irawati Dikecam Netizen

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 05 Desember 2024 17:06

Seorang Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati
Seorang Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati

JAKARTA – Seorang Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, mendadak menjadi sorotan publik. Namun, bukan karena prestasinya, melainkan penggunaan kata “rakyat jelata” saat memberikan keterangan terkait ceramah Gus Miftah dan seorang pedagang es teh.

Pernyataannya yang terekam dalam video itu menuai kritik tajam dari warganet. Banyak yang menganggap istilah tersebut tidak pantas digunakan oleh seorang pejabat negara.

Dalam klarifikasinya, Adita Irawati menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan bahwa pihak Istana menyesalkan kejadian tersebut. Ia juga menekankan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, sangat menghormati pedagang kaki lima (PKL) serta peduli pada kesejahteraan rakyat kecil.

“Kami dari pihak Istana tentu menyesalkan kejadian ini, satu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” ujar Adita Irawati, Kamis (5/12/2024).

“Apalagi kalau kita lihat, Presiden kita Pak Prabowo Subianto, dari berbagai pidato dan kunjungannya, sangat terlihat keberpihakan beliau pada rakyat kecil, pada rakyat jelata,” tambahnya.

Namun, penggunaan istilah “rakyat jelata” oleh Adita justru memicu perdebatan lebih lanjut. Banyak warganet yang menganggap istilah itu terkesan kuno dan tidak sesuai dalam konteks negara Republik.

“Rakyat jelata? Ini kayak masih di zaman kerajaan. Ini sudah Republik, semua sama,” komentar salah satu netizen.

“Serius, ini jubir kepresidenan?” timpal netizen lainnya.

Kritik terhadap Adita datang tak lama setelah sorotan terhadap tindak-tanduk seorang utusan khusus presiden lainnya. Hal ini membuat publik semakin mempertanyakan profesionalisme tim di sekitar Presiden Prabowo.

Padahal, Adita Irawati bukanlah sosok baru dalam dunia kehumasan. Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Adita memiliki pengalaman panjang di bidang komunikasi.

Ia memulai kariernya sebagai Manager Marketing Communications di Indosat sebelum melangkah ke berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pada 2020, ia menjabat sebagai Advisor to the Ministry of Transportation sekaligus Juru Bicara Kemenhub, hingga masa tugasnya berakhir pada Oktober 2024.

Meski berbekal pengalaman panjang, pernyataan kontroversial ini menjadi pelajaran penting tentang sensitivitas berbahasa, terutama bagi seorang pejabat publik. (*)

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 13:49
Ketua Komisi D DPRD Makassar Tegaskan Pengawasan Ketat SPMB 2025 Demi Transparansi dan Keadilan
MAKASSAR — Ketua Komisi D DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, menegaskan komitmennya dalam mengawal pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) ta...
News09 Juli 2025 12:51
Polda Sulsel Gelar Operasi Patuh 2025, Fokus Edukasi dan Tindak Pelanggaran Lalu Lintas Serius
MAKASSAR – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menyatakan kesiapan penuh dalam melaksanakan Operasi Mandiri Kewilayahan Patuh 2025 yang akan ...
News09 Juli 2025 07:47
Perumda Parkir Makassar Lakukan Sidak Parkiran Mal Ratu Indah yang Berdiri di Atas Saluran Drainase
MAKASSAR — Perumda Parkir Makassar melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap area parkir Mal Ratu Indah (MARI) yang diketahui berdiri di atas sal...
News08 Juli 2025 22:51
Wabup Sudirman Bungi Lakukan Dialog Dengan Pengurus PWI Pinrang
PINRANG — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pinrang berkesempatan melakukan dialog bersama Wakil Bupati (Wabup) Pinrang, Sudirman Bun...