MAKASSAR – Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Muktiono menyempatkan diri memantau kondisi Kota Makassar dari layar monitor dalam war room, Kamis, (5/1/2017) di Lantai 10 Menara Balaikota Jalan Ahmad Yani nomor 1 Kota Makassar. Di dalam ruangan kontrol tersebut, terpampang layar lebar melengkung dalam konfigurasi 7X3 wall matrix yang menampilkan tayangan real time 115 CCTV full HD PTZ yang telah ditempatkan pada titik-titik strategis di dalam wilayah Kota Makassar.
Orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel yang baru saja dilantik ini berkunjungan ke war room Balaikota disambut Sekretaris Daerah (Sekda) kota Makassar, Ibrahim Saleh, Asisten 1 Bagian Pemerintahan, Muh Sabri, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot, Firman Hamid Pagarra. Irjen Pol Muktiono nampak kagum melihat suasana ruangan kontrol yang dirancang oleh Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto tersebut.
Kapolda Sulsel bersama rombongannya mendapat penjelasan dari Kepala Bidang Aplikasi Telematika Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Makassar, Danny Hidayat terkait sistem pengoperasian dalam ruang war room dalam memantau kondisi Kota Makassar. Dikatakan Hidayat, Pemkot selanjutnya akan menambah kamera CCTV hingga 128 titik lagi yang sementara dalam tahap penyelesaian untuk integrasinya.
Baca Juga :
Danny Hidayat menjelaskan pula bahwa sistem pengeporasian war room yang dikelola Pemkot, diakui sudah sangat modern dibanding kota-kota lainnya di Indonesia. Pasalnya, selain berfungsi sebagai kamera pemantau, trafik jalan, kamera CCTV yang dimiliki war room Balaikota juga dapat melakukan zooming berkali lipat, dengan menggunakan teknologi kamera infra merah, dan dapat berputar 360 derajat.
“Kemampuan menyimpan data rekamannya mampu hingga lima tahun lamanya, dan dari sejumlah server yang berada di ruangan data center TIER 2 pada war room yang juga dilindungi dengan firewall,” paparnya.
Ia menambahkan, war room ini juga menampilkan dan melakukan analisa data kependudukan, pemantauan cuaca dan iklim, serta aplikasi tracking GPS pada semua kendaraan layanan publik milik Pemkot Makassar, sebagai kesatuan carester (care and rescue center) Kota Makassar dengan layanan nomor tunggal panggilan darurat 112.
Dengan kekuatan personil 33 orang yang terbagi dalam tiga 3 shift bertugas selama 24 jam sehari, operator war room mampu melakukan crawling media sosial yang akan segera terintegrasi dan mendukung Badan Siber Nasional (BSN). Strategi inti lainnya adalah penggunaan platform open data, penyatuan layanan publik dalam satu platform, integrasi dengan konvergensi network, dan memulai integrasi seluruh sistem untuk dijadikan Decision Support Sistem (DSS) melalui big data yang terbangun.
“Fasilitas ini sifatnya strategis, maka war room ini mempunyai pengaman yang sangat ketat, dengan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja didukung pula oleh pengawalan dari TNI,” terangnya.
Menurut Irjen Polisi Muktiono usai memantau ruang kontrol (war room) tersebut, ia sangat apresiasi dengan apa yang dilakukan Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Danny Pomanto. Ia berharap, Polda Sulsel dapat menjalin kerja sama dengan Pemkot, guna meminimalisir aksi-aksi kejahatan, khususnya dalam wilayah Kota Makassar.
“Ini sangat strategis sekali. Tidak menutup kemungkinan kita akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota,” harapnya. (*)
Komentar