TANGERANG – Salah satu dari korban tanah longsor akibat jebolnya dinding penahan underpass bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Dyanti Dyah Ayu (24), akhirnya meninggal dunia di RS Mayapada, Tangerang. Dikutip dari laporan KompasTV, Dyanti Dyah Ayu (24) meninggal dunia, Selasa (6/2/2018), sekira pukul 06.45 WIB.
Dyanti Dyah Ayu sempat menjalani perawatan sekitar tiga jam setelah dievakuasi petugas sekira pukul 03.00 WIB. Setelah dievakuasi, Dyanti Dyah Ayu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang.
Karena ada luka dalam di bagian kepala, Dyanti Dyah Ayu dirujuk untuk dipindahkan ke Rumah Sakit Mayapada. Menurut salah satu anggota keluarga yang ditemui, kondisi Dyanti Dyah Ayu sebelum dipindahkan masih sadar, kala itu menggunakan penahan leher dan ada perban di bagian kaki.
Dyanti Dyah Ayu adalah karyawan GMF Aeroasia yang saat kejadian sedang mengemudi mobil Honda Brio bersama Mutmainah. Kejadian longsornya tanah dan jebolnya dinding penahan terjadi, Senin (5/2/2018), sekira pukul 18.00 WIB.
Setelah 12 jam melakukan evakuasi, petugas Basarnas akhirnya dapat menyelamatkan Mukhmainna Syamsuddin, Selasa (6/2/2018). Mukhmainna adalah yang terakhir diselamatkan. Ia bersama Dyani Putri berada di dalam sebuah mobil dan tertimbun longsor tembok di Jalan Perimeter Selatan sejak Senin (5/2/2018).
Putri yang berada di posisi kemudi diselamatkan petugas pada Selasa dini hari, sekira pukul 02.50 WIB. Sementara Mukhmainna berhasil diselamatkan petugas pukul 07.00 WIB.
“Penyelamatan memakan waktu selama 12 jam untuk mengeluarkan dua korban ini. Memang evakuasi memiliki kesulitan tinggi, bisa dilihat ruang 1 meter tidak ada. Sementara yang lebih dalam, lebih pendek lagi,” kata Kepala Basarnas Marsdya Muhammad Syaugi, seraya menambahkan, Mukhmainna selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Karawaci. (*)