MAKASSAR – Penyidik yang menangani kasus pembunuhan almarhum Tarmizi (25) di Perumahan Villa Mutiara Makassar, Senin (13/2/2017) lalu telah mendapatkan keterangan motif pembunuhan tersebut dengan menggelar rekonstruksi. Hasil rekonstruksi berkesimpulan tersangka Ibnu Suud nekat menghabisi nyawa rekannya sendiri, karena cemburu akibat korban berselingkuh dengan istrinya bernama Sukmawati.
Hal itu dikemukakan Kapolsek Biringkanaya, Kompol Henki Ismanto usai gelar rekonstruksi, Senin (6/3/30217). Bukan saja hanya berselingkuh, namun korban Tarmizi dibunuh karena telah meniduri istri pelaku hingga 4 (empat) kali.
Gelar rekontruksi itu dipimpin langsung Kapolsek Kompol Henki Ismanto, didampingi Kanit Reskrim, AKP Zainuddin. Rekonstruksi mulai dilakukan pukul 14.00 Wita, dengan menghadirkan tersangka pembunuhan Ibnu Suud.
Baca Juga :
“Menurut keterangan pelaku Ibnu Suud itu bahwa setelah korban mengakui perselingkuhan itu, pelaku langsung menghantamkan batu ke kepala korban,” kata Kompol Henki Ismanto.
Kapolsek Biringkanaya ini juga mengungkapkan bahwa korban mengakui kepada tersangka bahwa telah 7 (tujuh) bulan berselingkuh. Bahkan tersangka menyebutkan korban sudah berhubungan badan selama 4 kali dengan istri tersangka.
“Di dalam rekontruksi ini terdapat 15 kali adengan dan diketahui cuma 4 adengan penting dalam peran rekonstruksi ini,” katanya.
[NEXT]
Pada adegan ke-5, tersangka yang berperan langsung dalam rekonstruksi menunjukkan dimana ia mulai mengambil sebuah gunting di bawah sadel motornya. Kemudian pada adegan berikut, 6, 7 dan adegan ke-8, tersangka menikam beberapa kali korban dengan gunting yang digenggamannya..
Sebelumnya, Kapolrestabes, Kombes Polisi Endi Sutendi saat menggelar konferensi pers beberapa waktu lalu mengemukakan, motif pembunuhan di Villa Mutiara tak lain adalah karena dendam asmara.
Kombes Pol Endy Sutendi mengatakan, pelaku nekat menghabisi korban lantaran tidak terima istrinya dekat dengan Tarmizi. Ditambahkan mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini, diduga kuat karena sakit hati, sehingga pelaku menghabisi nyawa temannya sendiri.
“Pelaku ini balas dendam. Istrinya dekat dengan korban, itulah penyebabnya. Padahal korban dan pelaku ini berteman sejak SMP,” jelas Endy Sutendi, Senin (13/2/2017).
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, kejadian ini berawal saat pelaku bersama korban keluar dari kediamannya di Jalan Kalimantan, sekira pukul 21.00 Wita. Korban saat itu membonceng pelaku.
“Keduanya sempat jalan-jalan ke Takalar dan Jeneponto, kemudian kembali ke Villa Mutiara. Tapi sebelum insiden pembunuhan, keduanya sempat makan di warung sari laut di Jalan Villa Mutiara paling ujung,” kata Endi.
Usai menikmati makanan, keduanya berjalan menuju lokasi dan berhenti untuk merokok. Sempat terjadi percakapan diantara keduanya. Tidak lama kemudian, pelaku dengan nekat mengambil batu dan dijatuhkan ke badan pelaku.
“Kejadian ini terjadi pada dinihari jam 02.00 Wita. Pelaku memukulkan batu kepada korban dari arah belakang. Kemudian korban tidak sadarkan diri. Saat itulah pelaku menusuk leher korban mengunakan gunting,” jelasnya.
[NEXT]
Pelaku kemudian melarikan diri. Keesokan harinya, korban ditemukan tidak bernyawa. Tim gabungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel yang melakukan identifikasi akhirnya menemukan jejak pelaku. Hasilnya, pelaku ditangkap di Jalan Mannuruki Makassar, Senin malam (13/2/2017) sekira pukul 20.00 Wita.
Menurut pengakuan pelaku, Ibnu Suud, awalnya ia tidak berencana menghabisi nyawa temannya itu. Namun karena korban mengungkit hubungan gelap yang pernah dilakukan bersama istri pelaku, membuat amarahnya memuncak.
“Awalnya tidak ada niat mau membunuh. Tapi waktu kami cerita-cerita, dia (Tarmizi) singgung soal pernah tidur dengan istriku. Dia sendiri yang ceritakan,” kata Ibnu Suud di Mapolrestabes Makassar, Senin (13/2/2017) malam.
Karena merasa sakit hati, pelaku mengakui mengambil batu. Memukul korban hingga tak berdaya. Tak sampai disitu saja, pelaku yang sudah terbakar amarah, kemudian menikam korban menggunakan gunting yang disimpan di sadel motor.
“Saya sangat marah. Saya tidak terima dia pernah tidur dengan istriku,” aku Ibnu. (*)
Komentar