Logo Lintasterkini

Sistem Pertanian Organik Tingkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Jumat, 06 April 2018 21:31

Ibu-ibu Dharma Pertiwi mengikuti materi tanaman organik.
Ibu-ibu Dharma Pertiwi mengikuti materi tanaman organik.

CILANGKAP – Sistem pertanian organik akan mengurangi limbah pupuk kimia serta bahaya penyakit sebagai efek samping yang kemungkinan menyerang manusia. Disamping itu, tanaman organik merupakan pilihan asupan makanan sehat serta membuka peluang usaha bagi anggota Dharma Pertiwi maupun personel TNI dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto di hadapan ratusan anggota Dharma Pertiwi, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri dan Pia Ardhya Garini serta IKKT Pragati Wira Anggini. Kegiatan itu dalam rangka HUT ke-54 Dharma Pertiwi tahun 2018, bertempat di Gedung Serbaguna Suharnoko Harbani, Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, (6/4/2018).

Menurut Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, sistem tanaman organik adalah tanaman yang dibudidayakan dalam pertanian organik yang hanya menggunakan pupuk dan pestisida alami. Serta mencakup rotasi tanaman, pupuk kandang dan pupuk hijau atau kompos, pengendalian hama biologis dan pengolahan tanah secara mekanis.

“Pertanian organik itu sendiri adalah salah satu wadah yang sangat bermanfaat bagi sebuah sistem pertanian alami yang menerapkan prinsip untuk menjaga keseimbangan manusia dan lingkungan,” ujar Ketum Dharma Pertiwi.

Pada kesempatan yang sama, Ibu Nanny Hadi Tjahjanto juga menyinggung disruption dalam menghadapi tantangan pada masa kini. Hal ini perlu metode baru yang mampu menjawab tantangan tersebut, karena metode yang biasanya dikerjakan menjadi tidak relevan lagi.

“Organisasi Dharma Pertiwi harus menerapkan metode dan manajemen yang baru serta meninggalkan cara-cara lama yang sudah tidak relevan lagi, agar kita tetap dapat berkontribusi kepada negara dan bangsa di tengah gelombang besar perubahan global,” tuturnya.

Ketum Dharma Pertiwi ini menambahkan, materi tentang tanaman organik yang disampaikan Harry Kis dan materi disruption oleh Renald Kasali sangat relevan dengan tema peringatan HUT ke-54 Dharma Pertiwi tahun 2018, yaitu ‘Dharma Pertiwi Bertekad Mengedepankan Kepedulian Sosial, Pendidikan Anggota yang Berkualitas, Serta Kesejahteraan Keluarga Prajurit, Guna Menciptakan Ketahanan Keluarga sebagai Landasan Ketahanan Bangsa’.

“Dengan tema peringatan HUT ke-54 tersebut, diharapkan Dharma Pertiwi beserta unsur dapat berkontribusi terhadap masa depan Bangsa dan Negara,” tutup Ibu Nanny Hadi Tjahjanto. (*)

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 18:25
Mercure Makassar-DLH Makassar Sosialisasi Pengolahan Sampah Basah Menjadi Eco Enzym dan Maggot
MAKASSAR – Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Mercure Makassar Nexa Pettarani menggelar kegiatan edukatif bertajuk ...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:14
Indosat Business Luncurkan Vision AI, Solusi Pengawasan Cerdas Berbasis AI untuk Efisiensi dan Keamanan Bisnis
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui Indosat Business , memperkenalkan Vision AI , sebuah solusi pengawasan berbasis k...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:09
Kalla Toyota Hadirkan Auto Show 2025, Pameran Otomotif Terbesar di Sulawesi 
MAKASSAR – Memasuki pertengahan tahun, Kalla Toyota hadir membuat pameran otomotif terbesar di Sulawesi dengan penawaran spesial dan berbagai ak...
News09 Juli 2025 15:13
Longsor Putus Jalan Poros Enrekang-Toraja, Truk Terperosok dan Lalu Lintas Macet Tiga Kilometer
ENREKANG — Akses jalan poros Enrekang–Toraja (Trans Sulawesi) nyaris putus akibat longsor yang terjadi pada Rabu dini hari, 9 Juli 2025, sekitar p...