MAKASSAR — Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram mulai dikeluhkan warga. Satu tabung dihargai hingga Rp25 ribu.
Salah seorang warga Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Rosmiaty mengatakan, sejak HET elpiji 3 kilogram naik dari Rp15.500 menjadi Rp18.500, harga di pasaran mulai melejit.
Kenaikan harga itu disebutnya cukup signifikan. Bervariasi. Berada di kisaran Rp20 ribu hingga Rp25 ribu untuk satu tabung elpiji 3 kilogram.
Baca Juga :
”Di warung-warung begitu harganya. Beda-beda biasanya. Kalau mau beli di agen cepat sekali habis juga,” keluhnya kepada LINTASTERKINI, Selasa (6/4/2021).
Kondisi ini pun diakuinya cukup meresahkan. Apalagi menjelang Ramadan. Intensitas memasak, kata dia, akan lebih banyak dari hari-hari biasanya.
”Dulu waktu belum naik masih dapat harga Rp17 ribu sampai Rp19 ribu di warung-warung. Kalau di agen dengan harga normal masih biasa didapat juga,” terangnya.
Dia berharap pemerintah bisa mengambil sikap atas hal ini. Paling tidak memberi solusi kepada masayarakat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan Makassar, Ikhsan mengatakan akan terus melakukan pemantuan agar tidak ada permainan harga dikalangan pengecer.
“Agar tidak terjadi kelanggkaan dan tidak terjadi permainan harga tentu kami intens melakukan koordinasi, baik dengan pemerintah provinsi dan pertamina,” kata Iksan.
Selain itu, Ikhsan juga akan melakukan pengawasan rutin di setiap agen dan pangkalan agar pasokan dan harga tetap dalam alur yang telah ditentukan.
“Karena sebenarnya itu kadang ada calo-calo ini yang mempermainkan harga sebelum sampai ke pengecer atau di warung-warung kelontong. Makanya itu akan dipantau juga, jangan sampai melambung nanti harganya,” ujar dia.(*)
Komentar