Logo Lintasterkini

Festival Jajanan Bango 2018, Komitmen Tulus Lestarikan Warisan Kuliner Nusantara

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Minggu, 06 Mei 2018 04:12

Prosesi tumbuk lesung, pertanda dibukanya Festival Jajanan Bango 2018 di Karebosi, Kota Makassar, Sabtu, (5/5/2018).
Prosesi tumbuk lesung, pertanda dibukanya Festival Jajanan Bango 2018 di Karebosi, Kota Makassar, Sabtu, (5/5/2018).

MAKASSAR – Event kuliner terakbar yang dikemas dalam kegiatan bertajuk Festival Jajanan Bango (FJB) tahun 2018 kembali dihelat di 2 (dua) kota besar di Indonesia, yakni Jakarta dan Makassar. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kecap Bango, produksi produksi PT Unilever Indonesia, Tbk.

Festival Jajanan Bango 2018 kali ini dihelat dalam rangkaian merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kecap Bango yang menapaki usianya ke-90 tahun. Event tahunan yang diselenggarakan ini, merupakan salah satu wujud komitmen tulus Bango dalam melestarikan warisan kuliner Nusantara.

Kota Makassar merupakan kota persinggahan kedua pelaksanaan Festival Jajanan Bango 2018, setelah menuai kesuksesan di Jakarta yang diselenggarakan tanggal 14-15 April 2018 di Park dan Ride Thamrin 10, Jakarta Pusat. Gelaran FJB 2018 di Kota Daeng, sebutan Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan dipusatkan di jantung kota, tepatnya di Lapangan Karebosi, Sabtu-Minggu, tanggal 5-6 Mei 2018.

Kota Makassar menjadi pelaksana event kuliner yang dimotori oleh Kecap Bango tahun ini merupakan perhelatan kedua kalinya, dimana sebelumnya pernah dihelat di daerah ini di tahun 2014 silam bertempat di Benteng Porth Rotterdam, Jalan Pasar Ikan, Makassar. Seremonial pembukaan event kuliner FJB 2018 ditandai dengan prosesi tumbuk lesung oleh Pelaksana tugas Walikota Makassar, Dr. Syamsu Rizal MI bersama Nando Kusmanto selaku Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia, Tbk, didampingi Ngurah Atmaja selaku Key Account Manager Eastern Indonesia PT Unilever Indonesia, Tbk dan Adrianto Ashar selaku Area Sales Manager Makassar PT Unilever Indonesia, Tbk.

Perhelatan Festival Jajanan Bango 2018 ini mendapat apresiasi positip dari pihak Pemerintah Kota Makassar. Pelaksana tugas Walikota Makassar, Dr. Syamsu Rizal yang membuka event kuliner tahunan Festival Jajanan Bango 2018, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat membantu perkembangan ekonomi kreatif di daerah ini.

Kota Makassar saat ini tengah menggenjot potensi wisata, termasuk wisata keragaman kuliner khas lokal yang dimiliki. Keberadaan ragam kuliner di Makassar menjadi salah satu sub sektor yang menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Kota Makassar, selain film dan fashion.

Sehingga Deng Ical, sebutan akrab Pelaksana tugas Walikota Makassar ini mengharapkan agar pihak Bango dapat menyelenggarakan event yang sama setiap tahunnya di Kota Makassar. Dia mengakui animo masyarakat di daerahnya sangat tinggi terhadap kuliner.

Apalagi tujuan wisatawan lokal dan manca negara berkunjung ke Kota Makassar selain karena potensi wisatanya, juga karena ragam jenis makanan (kuliner) khas lokal yang sudah cukup ternama. Contoh kuliner lokal Makassar yang sudah dikenal luas seantero Nusantara, bahkan hingga wisatawan manca negara ikut mencoba mencicipinya seperti Coto Makassar, Pallubasa, Mie Titie, Sop Saudara, Pallu Kaloa, Songkolo serta ragam jenis kuliner khas lokal lainnya yang bisa ditemukan di Kota Daeng.

Pelaksana tugas Walikota Makassar, yang juga mantan Anggota DPRD Kota Makassar ini menambahkan, dirinya sangat menghargai kehadiran Festival Jajanan Bango 2018 di Kota Makassar. Kehadiran Festival Jajanan Bango 2018 ini sebagai ajang kuliner yang bisa memberikan kesempatan bagi para pecinta makanan untuk semakin mengenali dan berpartisipasi dalam merayakan dan melestarikan kekayaan warisan kuliner Nusantara.

“Apalagi di Kota Makassar ini sangat banyak ragam kuliner lokal yang bisa kita nikmati disini, Saya harap melalui Festival Jajanan Bango 2018 ini, akan ditemukan kuliner-kuliner lokal, tapi bercita rasa Nasional, bahkan mendunia,” ucap Syamsu Rizal.

[NEXT]

Sementara itu, Nando Kusmanto selaku Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia, Tbk mengungkapkan, Festival Jajanan Bango 2018 ini diselenggarakan sebagai bentuk perayaan perjalanan kesuksesan Bango yang usianya sudah menapak ke-90 tahun. Keberadaan Bango yang meraih kesuksesan ini bisa dipertahankan hingga saat ini, sebab senantiasa konsisten dan benar-benar menjaga kualitas melalui bahan-bahan (rempah-rempah) terbaik dan dengan proses pembuatannya yang otentik (asli).

Apa yang diungkapkan Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia, Tbk ini bukan tanpa alasan. Untuk urusan kualitas, Bango berupaya semaksimal mungkin tetap mempertahankan rempah-rempah yang berkualitas tinggi.

Para pecinta kuliner menikmati aneka kuliner Nusantara di Festival Jajanan Bango 2018 di Makassar.

Hal itu dilakukan sudah turun-temurun, dari generasi ke generasi, hingga usia Bango yang menginjak ke-90 tahun. Berbagai rempah terbaik yang digunakan sebagai bahan-bahan untuk menghasilkan kecap Bango berkualitas tinggi seperti Mallika (kedelai hitam), cengkeh, kemiri, lengkuas, lada, bunga lawang, kencur dan pala.

Bahan-bahan tersebut diolah dengan teknologi yang sangat tinggi untuk menghasilkan kecap Bango yang memiliki cita rasa khas yang sangat pas menjadi pelengkap berbagai jenis warisan kuliner Nusantara. Untuk menghasilkan kecap Bango yang memiliki cita rasa tinggi, dilakukan dalam tiga tahap proses produksi yang otentik, yakni :

Tahap pertama :
Kedelai hitam difermentasikan padat dengan bahan-bahan lain untuk memberikan rasa khusus yang membuat kecap Bango berbeda dari produk lain yang menggunakan kacang kedelai kuning.

Hal ini berlangsung selama 2-4 hari dengan menggunakan jamur khusus kecap di dalam ruangan yang diciptakan spesifik untuk pertumbuhan jamur khusus kecap. Disusul dengan proses fermentasi cair menggunakan larutan garam dengan kadar minimal 20% selama 4-6 bulan.

Tahap kedua :
Ekstrak kedelai yang telah difermentasi kemudian dicampur dengan gula kelapa untuk kemudian dimasak selama 2-3 jam hingga menjadi kecap matang.

Sebelum proses pengemasan, kecap yang telah matang harus melalui proses penyaringan agar terbebas dari partikel pengotor dari gula (berupa serat kayu atau bunga
kelapa).

Tahap Ketiga :
Setelah melalui tahap pendinginan dan penyaringan, tahapan terakhir yang dilakukan ialah pengemasan. Hanya kecap berkualitas yang telah memenuhi kekentalan dan warna khusus sesuai standar lolos uji Bango yang kemudian nantinya didistribusikan hingga ke tangan konsumen.

[NEXT]

Pada Festival Jajanan Bango 2018 ini, Bango mengajak lebih dari 30 (tiga puluh) penjaja jenis hidangan khas Nusantara otentik dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Khusus dari Kota Makassar sendiri, ada sekitar 15 (lima belas) penjaja kuliner yang dihadirkan.

“Diadakannya Festival Jajanan Bango 2018 ini juga sebagai bentuk apresiasi kami kepada seluruh pihak yang selama ini turut mendukung Bango dalam upaya mengedepankan dan mempopulerkan kuliner Nusantara dari generasi ke generasi,” papar Nando.

Salah satu tenant penjaja kuliner yang meramaikan Festival Jajanan Bango 2018 di Makassar.

Dalam kegiatan ini, para penjaja kuliner diberikan ruang dan kesempatan untuk berdagang dan mempromosikan makanan khas Nusantara. Puluhan warisan kuliner Nusantara yang meramaikan Festival Jajanan Bango yang dihelat selama 2 (dua) hari di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, antara ;ain yaitu : Aroma Luwu, Bakso Ati Raja, Bakso Boeing Toraja, Bebek Sinjay, Bollo Bola Ubi, Coto Gagak, Dangkot Garuda, Es Campur Pak Oyen, Gudeg Jogja Ibu “Laminten”, Ikan Kepala Manyung Bu Fat.

Ada juga kuliner lain seperti Kupat Tahu Gempol, Mie Aceh Seulawah, Nasi Goreng Kebon Sirih, Nasi Pindang Pak Ndut, Nasu Palekko Bu Mul, Pallu Kaloa Tentara Pelajar, Pallubasa Onta, Rawon Desa, Rumah Makan Bebek Goyang Sulawesi, Rumah Makan Ulujuku, Sate Beureum Mang Soleh, Sate Klathak Mak Adi.

Lainnya lagi, seperti Sate Maranggi Tukang Masak, Sop Saudara Irian, Sop Ubi Dapur Indo’qu, Soto Betawi H Ma’ruf, Soto Pindang Iga, Sroto Sokaraja, Tata Ribs Daeng Tata, Ummi Cakes, Warung Alhamdulilah Songkolo Begadang, Warung Gerobak Ijo, Warung Raja Pisang Ijo serta ragam jenis kuliner lainnya.

Bango mempunyai misi sosial untuk melestarikan kuliner Indonesia, dengan cara membantu mempopulerkan dan menyejahterakan penjaja makanan tradisional Indonesia. Salah satunya lewat hajatan Festival Jajanan Bango 2018 ini.

“Kami memiliki misi sosial melalui Festival Jajanan Bango ini. Misi sosial kami yaitu untuk melestarikan warisan kuliner Nusantara, dengan membantu para penjaja kuliner untuk mempopulerkan dan mempromosikan jajanan mereka dan tentunya akan menyejehterakan para penjaja kuliner tradisional Indonesia,” ucap Nando lagi.

Diungkapkan Nando, dengan menggelar hajatan Festival Jajanan Bango, yang setiap tahunnya dilakukan, pihaknya sama sekali tidak memikirkan profit (keuntungan) dari bisnis perusahaan. PT Unilever Indonesia, Tbk yang memproduksi kecap Bango, justru hanya mengedepankan misi sosialnya.

“Filosofinya, kami berpandangan jika warisan kuliner Nusantara yang kita miliki itu dapat berkembang melalui Festival Jajanan Bango ini, maka sudah pasti kebutuhan kecap juga akan meningkat. Sebab kami yakin, perkembangan kuliner itu akan seiring dengan kebutuhan kecap itu sendiri,” tuturnya.

[NEXT]

Sementara itu, pada kesempatan lain, Hernie Raharja selaku Foods Director PT Unilever Indonesia, Tbk mengatakan bahwa Festival Jajanan Bango tahun ini dipersembahkan secara istimewa untuk merayakan perjalanan sukses Bango yang selama 90 tahun senantiasa konsisten dalam menjaga kualitas melalui penggunaan bahan-bahan terbaik dan proses pembuatan yang otentik.

“Berkat kualitas yang terjaga ini, selama 90 tahun pula Bango selalu menjadi andalan ibu-ibu, keluarga dan para penjaja kuliner legendaris dalam menyajikan hidangan Nusantara yang lezat dan otentik,” kata Hernie Raharja.

Suasana Galeri Warisan Kuliner Nusantara di Festival Jajanan Bango 2018 Makassar.

Sebagai bentuk kolaborasi, Festival Jajanan Bango 2018 telah mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) dan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Bekraf RI). Dukungan tersebut diberikan karena sebagai pionir festival kuliner Nusantara, Festival Jajanan Bango telah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner yang sangat dinantikan oleh wisatawan.

Selain itu, Festival Jajanan Bango juga sejalan dengan program yang sedang digalakkan oleh Bekraf RI. Program tersebut yaitu mendorong peran serta wirausaha kuliner Nusantara di tengah pesatnya laju pertumbuhan industri kuliner yang menjadi tulang punggung perekonomian kreatif saat ini.

Ditambahkan Hernie Raharja, Festival Jajanan Bango 2018 juga menjadi bentuk apresiasi kepada seluruh pihak yang selama ini telah mendukung Bango dalam upaya mengedepankan dan mempopulerkan warisan kuliner Nusantara dari generasi ke generasi. Festival Jajanan Bango 2018 ini juga menghadirkan galeri unik bertema “Warisan Kuliner Nusantara”, yang secara interaktif menampilkan 90 tahun jejak kecap Bango di Indonesia serta misi pelestarian kuliner Nusantara yang selalu diusungnya dari tahun ke tahun.

Tak hanya itu, ditampilkan pula berbagai cerita di balik ragam kuliner Nusantara dan kisah para penjaja kuliner yang sudah melegenda. Sebagai ciri khas Festival Jajanan Bango, hadir pula area yang menggambarkan ketulusan Bango dalam menjaga kualitas produknya.

Di galeri “Warisan Kuliner Nusantara” ini, pengunjung bisa melihat langsung ragam jenis warisan kuliner Nusantara, dari Barat ke Timur Indonesia, dan dari generasi ke generasi, yang ditampilkan lewat berbagai dokumentasi foto. Pengunjung juga dapat melihat secara langsung berbagai jenis rempah berkualitas yang menjadi bahan-bahan utama pembuatan kecap Bango. Bahkan pengunjung galeri bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan kecap berkualitas dari mulai pembibitan kedelai hitam berkualitas hingga teknis produksi terkini.

[NEXT]

Tentang PT Unilever Indonesia, Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933 dan telah menjadi perusahaan fast moving consumer goods terdepan di pasar Indonesia. Unilever Indonesia memiliki 42 brand yang terbagi dalam 4 kategori, Personal Care, Home Care, Food dan Refreshment.

Rempah-rempah berkualitas dan proses pembuatan kecap Bango.

PT Unilever Indonesia, Tbk telah ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia.

Per Desember 2017, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp 41,2 triliun dimana HPC dan FNR bertumbuh sebesar 1,6% dan 5,8% YoY. Pada tahun 2017, Unilever menutup pertumbahan Perseroan pada tingkat 2,9% YoY.

Profitabilitas semakin meningkat dengan laba bersih lebih tinggi 9.6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Unilever memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.

Pada tahun 2016, seluruh pabriknya telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Secara global, pada tahun 2010 Unilever meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan, strategi untuk terus mengembangkan bisnisnya seraya mengurangi setengah dampak lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat.

USLP memiliki tiga tujuan utama:
1. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan 1 milyar orang pada 2020
2. Mengurangi setengah dari dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnisnya pada 2030
3. Meningkatkan penghidupan jutaan orang pada 2020. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...