Logo Lintasterkini

Pak Jokowi, Awas Ada Staf Kepresidenan Ingin Anda Terus Dibully

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 06 Juni 2015 13:50

Presiden RI, Joko Widodo
Presiden RI, Joko Widodo

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi bulan-bulanan alias di-bully karena saat berpidato resmi pada hari kelahiran Pancasila, 1 Juni lalu keliru menyebut Blitar sebagai kota kelahiran Soekarno. Padahal, Proklamator RI yang dikenal dengan nama panggilan Bung Karno itu dilahirkan di Surabaya.

Rupanya, kekeliruan itu dikarenakan Sukardi Rinakit selaku tim komunikasi kepresidenan yang menyiapkan naskah pidato salah mengutip rujukan tentang tempat kelahiran Bung Karno. Karenanya, kekeliruan itu pun memunculkan pertanyaan tentang profesionalitas para staf kepresidenan.

Menurut mantan sekretaris militer kepresidenan, TB Hasanuddin, kesalahan penyebutan Blitar sebagai kota kelahiran Bung Karno jelas tak bisa ditimpakan ke Jokowi. Sebab, kesalahan itu ada pada para staf khusus presiden saat ini.

“Pertama, kesalahan terletak pada pihak yang membuat konsep pidato yang tidak menyodorkan data valid. Kedua, staf di lingkaran Jokowi juga tidak melakukan koreksi ulang dan mengecek-ulang terhadap naskah pidato yang disiapkan,” ujar Hasanuddin melalui layanan pesan singkat, Jumat (5/6) malam.

Politikus PDIP yang duduk di Komisi I DPR itu menduga naskah pidato untuk kepala negara baru diserahkan saat Jokowi hendak menyampaikan sambutan pada peringatan hari lahir Pancasila yang digelar di di alun-alun Kota Blitar itu. Akibatnya, kata Hasanuddin menambahkan, Jokowi pun tidak punya kesempatan untuk mengoreksi. “Karena begitu naik ke mimbar, langsung membacakannya,” ujarnya.

Pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal itu mengingatkan, bukan kali ini saja staf kepresidenan menyodorkan data yang keliru ke Jokowi. Sebab, sebelumnya Jokowi juga pernah diberi data salah tentang status utang Indonesia ke lembaga Dana Moneter Internasional (IMF).

Hasanuddin pun menuding para staf yang mengeliingi Jokowi bukan hanya tidak profesional, tetapi juga kurang pengalaman. Karenanya anggota DPR RI yang membidangi urusan pertahanan dan intelijen itu curiga ada orang-orang di kalangan staf kepresidenan yang sengaja berupaya mendegradasi Jokowi dengan memberi informasi menyesatkan.

“Dengan kata lain saya curiga ada yang punya agenda politik. Karena kejadiannya sudah berulang kali, saya menyarankan agar Pak Jokowi segera mengevaluasi orang-orang di sekelilingnya,” kata pria yang pernah menjadi sekretaris militer bagi Presiden Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. (jpnn.com)

 Komentar

 Terbaru

News09 Oktober 2025 10:53
Korlantas Polri Gelar Pelatihan Nasional Tingkatkan Profesionalisme Petugas Penerbit Registrasi Kendaraan Bermotor
JAKARTA – Subdirektorat BPKB Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Subdit BPKB Ditregident) Korlantas Polri menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Pe...
News09 Oktober 2025 08:27
Bertemu Kemensos, Pemkot Serius Hadirkan Sekolah Rakyat di Pulau
JAKARTA – Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan akses pendidikan di wilayah kepulauan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin terus menunjukk...
News09 Oktober 2025 07:20
KNPI Sulsel Cari Potensi Pemuda Duduki Kursi Ketua, Catat Tanggalnya
MAKASSAR – Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan bakal menggelar Rapimpurda dan Musyawarah Daerah (Musda) XVI. M...
News09 Oktober 2025 07:11
Kepala STIK-PTIK Terima Kunjungan Kepala Kepolisian Rwanda, Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Polri
JAKARTA – Kepala STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Irjen Pol. Dr. Eko Rudi Sudarto, S.I.K., M.Si., menerima kunjungan kehormatan jajaran Kepolisian Rwanda ...