Logo Lintasterkini

Untuk Kesekian Kalinya, Rapat Polemik Pos Polantas di Maros Berujung Ricuh

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 06 Juli 2023 21:13

Rapat Polemik Pos Polantas di Maros Berujung Ricuh
Rapat Polemik Pos Polantas di Maros Berujung Ricuh

MAROS — Polemik lahan rencana pembangunan pos polantas di Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, seperti tidak ada ujung. Pertemuan yang dimediasi Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, di ruang rapatnya, Kamis, 6 Juli 2023 juga tak menghasilkan solusi.

Pertemuan malah kembali berujung ricuh. Salah satu keluarga almarhum Lanti bin Pape, Muhammad Rusli, mengamuk. Dia bahkan sampai diminta meninggalkan ruangan.

Kepada wartawan, Rusli mengaku tidak tahan lagi dengan gejolak yang terjadi selama ini.

“Ada apa sampai semuanya ngotot mau membangun pos polantas di lahan bermasalah? Mengapa tidak mencari lahan lain,” tutur Rusli.

Dia merasa bahwa pertemuan hari ini hanya berkutat pada tema alas hak. Hal yang menurutnya sudah jadi bahasan sejak beberapa bulan lalu.

“Seharusnya dengar juga harapan rakyat kecil ini. Lagipula, siapa yang mau ambil kembali lahan itu? Permintaan kami sederhana. Biarlah lahan pemberian orang tua kami itu tetap jadi ruang terbuka, jadi lapangan olahraga, bukan dibanguni gedung,” ucap Rusli.

Dia mengaku heran keluarganya sudah begitu mengiba dan meminta pertolongan. Tetapi dalam perkembangan, termasuk dalam rapat tadi, terus disudutkan.

Saat mengeluarkan pernyataan dengan suara tinggi, Rusli ditegur seorang polisi, lalu terjadi adu mulut. Keributan pun bertambah intensitasnya sebelum Kepala Inspektorat Maros, Alfian Amri dan Wakapolres Maros, Kompol M Ramadhani Kamal melerai.

Ini untuk kesekian kalinya pertemuan soal lahan pos polantas di Labuaja berlangsung panas. Beberapa pertemuan sebelumnya juga sempat diwarnai insiden.

Sementara itu, Suhartina Bohari menuturkan bahwa BPN sudah menegaskan bahwa lahan yang berpolemik itu masuk dalam sertifikat hak pakai atas nama Pemkab Maros.

“Soal nanti mau dibanguni apa, kami belum tahu,” ucapnya. Dia mengaku tak bisa menjamin bangunan apa yang nanti akan berdiri.

Menanggapi itu, perwakilan keluarga almarhum Lanti bin Pape lainnya, Nurbaeti Lanti meminta kebijaksanaan pemerintah daerah dan kepolisian, agar mencari lahan lain.

“Lahan yang ada sekarang biarlah tetap jadi sarana publik. Itu permintaan kami sebagai keturunan pewakaf. Mohon hargai juga sejarah. Ini lebih pada unsur etis, sipakatau,” ucapnya.

Polemik lahan ini sudah berjalan lebih dari setahun. Diawali dengan penunjukan lokasi pembangunan pos polantas di Dusun Kappang, Desa Labuaja. Saat itu keluarga almarhum Lanti bin Pape masih menguasai lahan dengan bukti pembayaran PBB-P2 setiap tahun. Belakangan saat persoalan ini dibawa ke DPRD, muncul sertifikat hak pakai atas nama Pemkab Maros. Keluarga Lanti bin Pape menegaskan tidak mau mengambil lahan itu. Mereka hanya meminta tidak dialihfungsikan dari peruntukan awalnya saat dihibahkan sebagai lapangan olahraga. (*)

 Komentar

 Terbaru

Pemerintahan20 Mei 2025 17:06
Pemkab Gowa Prioritaskan Warga Miskin Ekstrem Tanpa Gunakan APBD
GOWA – Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin memimpin langsung Rapat Evaluasi Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa yang digelar d...
News20 Mei 2025 17:01
Pelindo Group Wilayah Makassar Gelar Upacara Harkitnas ke-117
MAKASSAR – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang jatuh pada 20 Mei 2025, Pelindo Group Wilayah Kerja Makas...
Ekonomi & Bisnis20 Mei 2025 16:58
Syukuran HUT Aston Makassar yang ke-13 dengan Tema Beyond Boundaries
MAKASSAR – Aston Makassar Hotel & Convention Center merayakan hari jadinya ke-13 dengan penuh suka cita dalam sebuah acara syukuran yang digelar...
Ekonomi & Bisnis20 Mei 2025 16:55
Nyebur Asik dengan Promo Ayo MeiNyebur di Bugis Waterpark Adventure
MAKASSAR – Bugis Waterpark Adventure kembali menghadirkan program spesial untuk memberikan pengalaman bermain wahana yang seru kepada seluruh ma...