PANGKEP – Untuk mengantisipasi peredaran daging tidak layak konsumsi, Pemerintah Kabupaten Pangkep menghimbau masyarakat Pangkep untuk memperhatikan kualitas daging dengan cara memeriksa sapi yang akan dikurbankan.
Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana mengatakan, bahwa daging harus bebas dari virus dan layak konsumsi. “Hewan yang dipotong harus sehat, sudah melalui vaksinasi, sehingga tidak ada penyakit bawaan,” ujar Syahban, saat ditemui, Selasa, (6/9/2016).
Syahban juga meminta masyarakat untuk tidak mengonsumsi daging yang tidak diketuhi secara pasti asal muasalnya. “Bila perlu ada bukti bahwa hewan itu sehat, yang dikeluarkan dari pihak yang berkompeten,” terang Syahban.
Terpisah, Dinas Peternakan Kabupaten Pangkep berencana melakukan sidak dibeberapa lokasi di Pangkep. “Dalam waktu dekat kita akan turun ke pasar-pasar dan tempat penjualan sapi,” ujar Kepala seksi kesehatan hewan, Dinas Peternakan Pangkep, Dr. Aceng Rosadas.
Aceng juga mengatakan bahwa sudah ada edaran Bupati terkait hal ini. “Kami sudah sebarkan ke masyarakat, agar masyarakat mewaspadai ternak yang akan dikurbankan,” terang Aceng.
Menurut Aceng, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kesehatan sapi sebelum dijadikan hewan kurban, khususnya tidak terinfeksi virus, seperti antraks, sonosis, dan dagingnya juga tidak mengandung cacing, seperti cacing hati.
Selain memeriksa ternak yang akan dikurbankan, Dinas Peternakan juga akan memeriksa daging sapi yang telah dipotong-potong. “Dua kali pemeriksaan, sebelum dipotong dan setelah dipotong kita akan periksa lagi. Salah satunya bila ditemukan ada cacing hati kita akan minta untuk di parkir,” jelas Aceng. (*)