MAKASSAR – Kota Makassar dipercaya menjadi pilot project Traffic Information System (TIS), sebuah platform sistem informasi lalu-lintas pertama di Indonesia yang membantu pengguna jalan memilih rute perjalanan yang ditampilkan pada videotron dan aplikasi pada smartphone. Teknologi TIS dikembangkan oleh PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), anak perusahaan dari PT Marga Utama Nusantara (MUN) yang mengelola sektor jalan tol dari grup PT Nusantara Infrastructure Tbk.
Informasi real time lalu lintas yang disediakan oleh TIS bersumber dari 100 lebih CCTV yang terpasang di sejumlah titik di dalam dan luar jalan tol dan dihantarkan dengan fibre optic. Informasi tersebut lalu diproses, dikalkulasi, dan diintegrasikan di central control room pada gerbang tol perusahaan yang selanjutnya ditampilkan pada videotron untuk pengguna jalan.
Management PT Marga Utama Nusantara (MUN), Joko Santoso saat launching TIS dan Jembatan Tallo II di Gerbang Tol Kalukubodoa Km 3+800, Kamis, (6/10/2016) mengatakan, saat ini sementara disiapkan tiga videotron yang titiknya berada di Jalan Nusantara (depan gerbang PT Pelindo IV). Dua lainnya masih dalam proses yang lokasinya di Jalan AP Pettarani dan Maros.
Baca Juga :
Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyampaikan TIS menjadi langkah radikal dalam mengurai kemacetan di Makassar. Ia mengatakan lagi, TIS telah sesuai dengan apa yang dilakukan di Makassar, dimana CCTV dalam kota terintegrasi dengan war room.
“Adanya teknologi TIS dapat membantu mengurai kemacetan dengan memberikan informasi arus lalu lintas kepada pengguna jalan sehingga mereka memiliki pilihan akan melalui jalur yang mana untuk tiba di tujuan,” terang Danny Pomanto, panggilannya.
Diharapkan TIS dapat membantu pengguna jalan dalam pengambilan keputusan pemilihan rute melalui jalan tol atau jalan non tol. Selain itu, TIS juga bisa menjadi solusi dalam mengurai kemacetan di ruas-ruas jalan Kota Makassar.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menuturkan, memilih Kota Makassar sebagai pilot project TIS di Indonesia, karena memiliki inovasi di berbagai bidang. Pertimbangan lainnya bahwa Makassar adalah kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
“Teknologi ini juga dikembangkan untuk mendukung Pemerintah Kota Makassar dalam inisiasi program smart city,” kata Herry.
Selain TIS, solusi lain untuk mengurai kemacetan di Makassar lewat pembangunan Jembatan Tallo II yang turut diresmikan. Diketahui, volume lalu-lintas harian di jalan tol BMN dan JTSE tercatat mengalami peningkatan masing-masing sebesar 2,93% dan 5,22% dari 55.604 kendaraan dan 40.316 kendaraan pada tahun 2014 menjadi 57.232 kendaraan dan 42.423 kendaraan pada tahun 2015.
“Pengembangan TIS dan Jembatan Tallo II bentuk nyata dari komitmen perseroan untuk memberikan pelayanan yang unggul bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya pengguna jalan dan warga Makassar. TIS diharapkan dapat dipergunakan dengan sebaik – baiknya dan memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga kemaceyan dapat terurai perlahan-lahan,” pungkas General Manager PT Nusantara Infrastructure Tbk, Deden Rochmawaty. (*)
Komentar