Lintas Terkini

Transformasi Digital untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada Rabu (6/10/2021) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

LUWU TIMUR – Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada Rabu (6/10/2021) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Go Digital Kalau Tak Mau Bisnis Tertinggal”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Co-Founder Blod.id, Cahya Ngiu; Presenter TV, traveler, sekaligus kreator konten gaya hidup, Ayi Dara; pengusaha sekaligus pemilik Gardapati Link, Kurniawan; dan pengusaha sekaligus Digital Communication Marketing, Hasrul Abdul Azis. Adapun moderator adalah Arin Swandari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, hadir Cahya Ngiu sebagai pemateri pertama dengan membawakan tema “Strategi Digital Marketing untuk Petani dan Nelayan di Tengah Pandemi Covid-19”. Cahya mengatakan, kendala yang biasanya dihadapi petani dan nelayan dalam pemasaran daring, di antaranya produk, SDM, target pasar, media, strategi promosi, dan konsistensi. Sehingga, yang perlu diperhatikan adalah produknya punya nilai jual, SDM yang cakap digital, kerucutkan target pasar, dan gunakan media sosial serta lokapasar. “Strategi promosinya bisa dengan mengemas produk dengan layak, foto dan video menarik, atau beriklan dan beri potongan harga,” katanya.

Berikutnya, Ayi Dara menyampaikan materi berjudul “Sosialisasi e-Market bagi Para Pelaku UMKM”. Menurut Dara, UMKM perlu bertransformasi ke digital karena saat ini terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat akibat kebijakan di rumah saja. Tantangannya, di antaranya pengetahuan teknologi masih rendah, menemukan platform digital yang sesuai, dan strategi pemasaran digital. “Tips sukses berjualan di loka pasar: siapkan produk berkualitas, bikin deskripsi produk disertai gambar menarik, mulai unduh aplikasi, pelayanan yang ramah, tambahkan rekening pembayaran,” ujar Dara.

Pemateri ketiga, Kurniawan, membawakan tema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Bayar tagihan secara daring lebih hemat waktu, datanya real time, dan ada estimasi waktu pembayaran. Selama tagihan daring diterbitkan oleh platform resmi sebagai media transaksi, tagihan tersebut legal, karena telah diolah melalui sistem keuangan platform tersebut. “Dompet digital menjadi metode pembayaran terfavorit saat belanja daring,” ungkapnya.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Hasrul Abdul Azis, menyampaikan tema “Investasi: Pengertian Digital Safety dan Investasi”. Cara mengetahui investasi aman: terdaftar di OJK/BEI, punya peringkat PEFINDO, mudah cara kerjanya, kondisi pasar wajar, horizon waktu masuk akal, jelas identitasnya, dan ada rekam jejak yang baik. “Tips investasi aman: pilih platform investasi tepat, tanam mindset yang benar, jangan abaikan inflasi, bagi modal yang dimiliki, mulai dengan yang kecil dulu, jangan berlebihan,” pungkasnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh para peserta. Dalam kesempatan tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

“Keluarga saya ada yang bertani. Sejak muncul dunia digital, mereka diajarkan oleh anak-anak muda untuk langsung menjual hasil taninya secara daring tanpa tengkulak. Apakah itu sah dan tidak akan menimbulkan masalah nantinya?” tanya Basir Mokodompit kepada Cahya Ngiu.

“Tidak ada masalah. Justru bagus ketika teman-teman mau jual langsung hasilnya, karena harganya akan diterima langsung, kalau dari tengkulak akan lebih murah,” jawab Cahya Ngiu.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (*)

Exit mobile version