Lintas Terkini

Nahkodai ISLA Unhas, Darwis Ismail Siap Bangkitkan Poros Maritim Indonesia Timur

Darwis Ismail ST, MMA resmi terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA-UH) periode 2016-2020.

JAKARTA – Putra kelahiran, Kabupaten Luwu tanggal 2 Maret 1973, Darwis Ismail  ST, MMA resmi terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA-UH) periode 2016-2020.

Darwis terpilih dalam Musyawarah Besar ISLA-UH ke-6 yang berlangsung di Hotel Cipayung Asri, Puncak Bogor (3/12/2016) lalu. Nakhoda baru ini mendapatkan dukungan penuh melalui musyawarah mufakat oleh peserta Mubes yang hadir. Latar belakangnya sebagai pebisnis, tentu saja akan memberi warna tersendiri dalam kepemimpinannya.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan memimpin ISLA-UH. Kedepannya, kita akan menjadikan ISLA-UH semakin eksis berkiprah dikancah nasional serta menghidupkan kembali koperasi yang pernah ada untuk menghasilkan usaha-usaha yang dapat dikelola bersama,” ujar Darwis di Jakarta, Senin (5/12/2016).

Sejak terbentuk tahun 1998, ISLA-UH telah memiliki tidak kurang 1.700 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggota yang tersebar dengan berbagai profesi dan pekerjaan, baik instansi pemerintahan maupun swasta tentunya memiliki ide dan gagasan besar untuk memajukan sektor kelautan Indonesia.

“Untuk membantu alumni kelautan yang baru mendapatkan lapangan pekerjaan, kita akan membentuk agensi yang akan memberikan informasi peluang kerja,” lanjut Darwis yang juga Direktur Utama Trikarsa Group ini.

ISLA-UH sebagai wadah silaturahmi alumni kelautan Unhas, kata alumni Kelautan Unhas angkatan 1992 ini, akan saling menguatkan profesionalitas sesama anggota. Selain itu, ada visi dan misi yang besar untuk memajukan sektor kelautan sehingga akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kepulauan.

Darwis menambahkan, kedepannya ISLA-UH akan terus mengokohkan perannya dalam mendorong percepatan pembangunan maritim di Indonesia khususnya bagian timur serta mengembalikan jati diri bangsa ini sebagai bangsa maritim yang besar.

“Potensi maritim Indonesia Timur sangat strategis, yang apabila dikembangkan secara serius akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kepulauan. Butuh ketegasan pemerintah untuk menjalankan konsep dan butuh energi yang besar bersama keluarga ISLA-UH untuk mewujudkan hal tersebut,” tegas Mantan Ketua Maperwa Ilmu Kelautan Unhas ini. (*)

Exit mobile version