MAKASSAR – Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Eko Wagiyanto akhirnya mengaku salah dan meminta maaf atas tindakannya membentak dan mengusir Asep (25) fotografer harian lokal di Makassar. Hal itu diakuinya dilakukan secara tidak sengaja.
“Saya mohon maaf atas tindakan saya yang membentak. Itu tidak ada maksud sengaja untuk melakukan kriminaliasasi,” ujarnya, Senin (7/1) malam.
Ia mengaku, nada bicaranya memang terkadang besar. Sehingga orang kadang mengira dirinya membentak.
Namun demikian, sambungnya, tindakannya membentak Asep saat meliput di ruang kerjanya dianggap hal yang diluar kehendaknya. “Soalnya saat itu lagi ramai dan saya minta maaf kalau nada bicara saya kasar saat itu,” tepisnya.
Sementara itu, Komisi Nasional Pengawasan Aparatur Negara Republik Indonesia (Komnas Waspan RI) ikut mengecam tindakan pengusiran yang dilakukan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar. Tindakan itu jelas sama dengan kriminalisasi.
“Pimpinan Polda Sulsel harus memberikan teguran keras kepada oknum polisi tersebut. Ini jelas tidak bisa dibiarkan,” tandas Sekretaris Komnas Waspan RI, Nasution.
Diberitakan sebelumnya, Eko membentak dan mengusir seorang wartawan foto salah satu media cetak di Makassar, bernama Asep (25).
Dari pengakuan Asep, Eko yang baru empat hari menjabat Kasat Reskrim ini, mengusirnya saat mengambil gambar di ruangan Eko, yang lagi pertemuan dengan beberapa pengacara membahas penanganan kasus salah satu tersangka yang dinilai tidak profesional.
Asep mengaku sudah meminta izin kepada salah satu anggota kepolisian untuk masuk di ruangan Eko mengambil gambar. Namun, sayangnya saat sementara mengambil gambar, perlakuan yang didapat tidak sesuai harapannya. (uki)