Angin Monsun Asia akan Lintasi Sulsel, Masyarakat Diimbau Waspada

MAKASSAR–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV memberikan infromasi dengan memperkirakan akan diguyur hujan lebat dengan intensitas tinggi pada 10-12 Januari 2020 mendatang di wilayah Timur Indonesia.
Diterangkannya bahwa curah hujan tersebut salah satunya disebabkan karena angin monsun Asia akan yang akan melintasi wilayah Timur Indonesia dan salah satunya melintas di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kasubdit Pelayanan Bidang dan Jasa BMKG Wilayah IV, Siswanto mengatakan posisi angin monsun Asia saat ini adalah 0 hingga 5 derajat khatulistiwa sampai 5 derajat lintang utara. Pergeserannya saat ini dari Selat Karimata dan akan berjalan menuju ke daerah Sulsel.
“Fenomena angin monsun Asia ini disebabkan karena adanya pergerakan massa udara basah (MGO) di Samudra Hindia yang mengarah di wilayah timur Indonesia, dan saat ini berada di bagian tengah atau di wilayah Sulsel,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/1/2020).
Menurutnya, angin monsun Asia ini mengakibatkan pertumbuhan awan yang sangat intens dan mempengaruhi kecepatan angin cukup ekstrem hingga 31 knot.
“Saat ini sudah ada di Selat Kalimata dan mulai berjalan menuju tengah. Puncak posisinya di Sulsel itu pada 10 hingga 12 Januari mendatang yang berakibat terjadi curah hujan tinggi dan angin kencang yang berpotensi terjadi banjir maupun longsor,” ujarnya.
Konsentrasi lintasan angin monsun Asia ini berdampak di tiga kabupaten/kota, yakni Kabupaten Pinrang, Kota Parepare, dan Kabupaten Barru. Dampak dari hal ini akan terjadi peluang banjir yang cukup besar.
“Saat ini perkiraan BMKG berdasarkan pengembangan terkonsentrasi di tiga daerah. Hanya saja kami mengimbau agar pemerintah kabupaten/kota lainnya di Sulsel tetap melakukan langkah antisipasi karena di waktu itu terjadinya hujan akan merata,” ungkapnya.
Lebih Lanjut ia menambahkan, khusus di wilayah Kabupaten Gowa untuk saat potensi hujan lebat masih kecil, tetapi pihaknya tetap akan melihat perkembangan yang terjadi. Hal tersebut dengan melihat perkembangan cuaca dapat berubah sewaktu-waktu, olehnya tetap dilakukan antisipasi.
“Di tahun ini puncak musim hujan akan terjadi sepanjang Januari sehingga seluruh pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan kesiap-siagaannya. Karena bagaimana pun di Sulsel adalah wilayah yang sering terjadi kondisi bencana, terutama di Kabupaten Gowa yakni banjir dan tanah longsor,” tukasnya.
Penulis : Supe Ganteng