Lintas Terkini

Sopir Angkot Demo, Polisi Siapkan Mobil Angkut Masyarakat

Mobil truk dalmas difungsikan mengangkut masyarakat saat aksi demonstrasi.

MAKASSAR – Ratusan sopir angkutan kota (angkot) atau oleh masyarakat Kota Makassar menyebutnya dengan nama “pete-pete” menggelar aksi unjuk rasa (unras), Senin, (6/2/2017) di jalan layang Flyover Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk mengamankan serta mengawal kelancaran aksi tersebut, diturunkan sebanyak 1.500 personil gabungan Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar, baik anggota Polri maupun Polwan diterjunkan dalam pengamanan aksi demonstrasi tersebut.

Aksi demonstrasi sekitar 200-an sopir angkot tersebut didukung oleh Aliansi Masyarakat Angkutan Moda Transportasi Sulawesi Selatan. Sejumlah tuntutan para sopir angkot dalam aksi unjuk rasa ini, antara lain : (1) menolak kenaikan biaya pajak/STNK yang tinggi karena memberatkan pemilik mobil angkot dan angkutan lainnya, (2) menolak beroperasinya pete-pete smart, (3) menolak angkutan aplikasi online yang akan mematikan angkutan konvensional yang ada saat ini (pete-pete, angkot dan angkutan lainnya),

Tuntutan lainnya yaitu : (4) meninjau ulang dan menghentikan pembangunan halte BRT karena tidak melibatkan unsur masyarakat terkait dalam pembahasan pembangunan sebagaimana telah disepakati, (5) menolak penambahan armada BRT yang akan menghilangkan penghasilan para sopir angkot, (6) menindak tegas dan menertibkan angkutan ilegal sebagaimana telah disepakati.

Aliansi Masyarakat Angkutan Moda Transportasi Sulawesi Selatan juga meminta maaf kepada para pengguna jasa transportasi atas gangguan kemacetan pada saat aksi unjuk rasa dilaksanakan.

Aksi unjuk rasa dan mogok oleh sopir wilayah Makassar, Sungguminasa, Maros dan Takalar (Mamminasata) berlangsung di beberapa titik dalam wilayah Kota Makassar berlangsung aman dan tertib. Sebanyak 1.500 gabungan personil Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar turun mengamankan aksi tersebut, Senin (6/2/2016).

Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Kota Makassar, Sainal Abidin mengatakan, hadirnya aplikasi angkutan umum berbasis online saat ini membuat angkot kesulitan mendapatkan penumpang.

Kapolda Sulsel Irjen Pol. Drs. Muktiono, SH, MH, menyampaikan pelaksanaan aksi hari ini berjalan aman dan tertib, Insya Allah hari ini aksi saudara-saudara kita di jalan berjalan tertib, kami telah kerahkan 1500 personil untuk mengawal aksi tersebut ujar Muktiono saat ditemui di Graha Pena.

Ratusan sopir angkot yang berdemonstrasi dan memilih mogok mengangkut penumpang terlihat mencegat jika terdapat angkot yang melintas di jalan raya dengan membawa penumpang. Angkot yang dihadang oleh rekannya sendiri sesama sopir yang berdemonstrasi, pun hanya pasrah melihat penumpangnya disuruh turun dari angkot oleh para sopir.

“Rejeki sudah ada yang atur pak, pete-pete juga sudah ada langganan penumpangnya, jadi tidak usah buang-buang waktu berpanas-panas. Kalau saya ikut aksi juga, kasihan keluarga mau makan apa,” keluh Daeng Beta, salah satu sopir pete-pete trayek Makassar-Gowa yang penumpangnya dipaksa turun oleh para sopir yang berdemonstrasi di jalan raya.

“Lagian adami juga anggota dewan wakiliki untuk sampaikan sama pemerintah supaya batasi itu angkutang online, jadi tidak usah cape-cape ikut demo,” lanjut Iwan, kernet pete-pete Daeng Beta.

[NEXT]

Adanya aksi demonstrasi dan mogok para sopir angkot, membuat banyak masyarakat, termasuk anak sekolah yang terpaksa berjalan kaki menuju ke rumah masing-masing. Menyikapi kondisi tersebut, anggota Polisi yang melakukan pengamanan dan pengawalan berlangsungnya aksi unjuk rasa, berinisiatif membantu masyarakat yang membutuhkan tumpangan.

Kapolsek Tamalate, Polrestabes Makassar, Kompol Amrin AT, SH, MH bersama personil yang melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah hukum Polsek Tamalate mengambil inisiatif dengan memberikan akomodasi tumpangan kepada penumpang yang diturunkan dari mobil angkutan umum dengan menggunakan mobil dinas polisi.

Terlihat juga pihak Kepolisian dari Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar sengaja menyediakan sejumlah bus dan truk polisi untuk membantu mengangkut masyarakat yang akan berangkat bekerja atau beraktifitas.

“Untung ada bus polisi yang menolong mengangkut kami, masyarakat yang terlantar di jalanan akibat sopir angkot mogok mengambil penumpang,” ucap Dewi, saat turun di Jalan Hertasning Makassar.

Aksi mogok massal pun tidak sepenuhnya terjadi di sejumlah titik di Kota Makassar. Terlihat di sejumlah lokasi seperti depan DPRD Kota Makassar nampak arus lalu lintas padat, namun tetap lancar. Begitu pula kondisi arus lalu lintas di Jalan Veteran dan Jalan Ratulangi, arus lalu lintas lancar seperti biasanya.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol.Drs.Muktiono, SH, MH yang dikonfirmasi sebelumnya mengemukakan, aksi demonstrasi para sopir angkutan kota akan dijaga oleh personil Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar. Tak kurang sebanyak 1.500 personil gabungan yang diturunkan untuk mengawal aksi demonstrasi para sopir angkot tersebut.

“Syukur Alhamdulillah, jalannya aksi demonstrasi para sopir berjalan tertib, aman dan kondusif hingga massa membubarkan diri,” ujar Kapolda Sulsel ini. (*)

Exit mobile version