MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat ekonomi Sulsel selama 2022 mengalami pertumbuhan 5,09 persen.
Ekonomi Sulsel 2022 jika diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp605,14 triliun. Kemudian, PDRB per kapita mencapai Rp65,59 juta.
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulsel, Suri Handayani, mengatakan dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan 22,33 persen.
“Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 33,12 persen,” ujar Suri dalam siaran resmi BPS Sulsel, Senin (6/2/2023).
Selanjutnya, diikuti penyediaan akomodasi makan minum 17,74 persen, pengadaan listrik dan gas 14,69 persen, serta jasa perusahaan 14,16 persen.
Suri mengungkapkan, dari sisi pengeluaran, ekonimi Sulsel 2022 didukung pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa 33,12 persen.
Disusul komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani tumah tangga (PK-LNPRT) 11,13 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) 6,04 persen, serta komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB).
“Namun, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi -2,77 persen. Komponen impor barang dan jasa yang menjadi pengurang dalam perekonomian Sulsel tumbuh positif sebesar 28,05 persen,” bebernya.