JAKARTA – Pernyataan Presiden Joko Widodo tang mengingatkan TNI dan Polri agar jangan sampai disusupi penceramah radikal dalam kegiatan beragama semoat mencuat beberapa waktu lalu.
Dikatakan Jokowi, jangan sampai dengan mengatasnamakan demokrasi lantas mengundang penceramah radikal.
Menanggapi halnitu, Tenaga Ahli Utama Kantor Stat Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan peringatan Jokowi sudah tepat.
Baca Juga :
“Saya bilang kalau diibaratkan penyakit kanker, maka penetrasi paham-paham radikal ini diibaratkan sudah masuk pada stadium keempat, jangan keliru. Sangat kritis,” kata Ngabalin, Minggu (6/3/2022).
Ngabalin juga mengingatkan berbahaya penceramah radikal.
“Anda bisa bayangkan kalau dia berceramah di atas mimbar dan dia membandingkan antara pilih Alquran atau Pancasila, kira-kira itu paham apa? Paham radikal,” kata Ngabalin.
“Paham radikal itu dipakai oleh para ekstrimisme dan para teroris jadi mimbar-mimbar dengan trem agama dipakai untuk mengacaukan situasi politik dan situasi sosial kehidupan masyarakat.”
Peringatan Jokowi kepada semua jajaran TNI dan Polri disampaikan ddi Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (1/3/2022). (*)
Komentar