MAKASSAR – Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Kabupaten Luwu, Wahyu Napeng ikut prihatin dengan kondisi petani dalam kondisi cuaca yang cukup ekstrim saat ini. Itu ia ungkap saat mengunjungi lokasi di Desa Ceppa Padang, Kecamatan Belopa Utara, Rabu (7/6/2017).
Menurut Bakal Calon Bupati Luwu ini, hal tersebut berdampak kepada hasil pertanian yang menurun. Para petani yang biasanya panen sekitar 7 hingga 8 ton er hektar, turun menjadi 4 ton per hektar.
“Saya ikut prihatin kondisi yang dialami para petani,” ujarnya.
Legislator Partai Nasdem ini mengungkapkan, tingginya curah hujan juga membuat kualitasi gabah yang diukur dengan rendimen menjadi rendah. Normalnya rendimen diatas 55, dengan kondisi sekarang dalam kisaran di bawah 50. Lanjut Wahyu, kondisi tersebut menjadikan petani kesulitan dalam menjual hasil pertaniannya.
“Jika terjual dengan harga di bawah ketetapan pemerintah, sementara pengusaha penggilingan padi di Luwu belum ada yang memiliki pengering gabah. Olehnya kami berharap seluruh stake holder yang berkaitan dengan sektor pertanian memberi kepedulian untuk permasalahan petani di Luwu saat ini dengan duduk bersama mencarikan solusi yang dialami petani. (*)