JAKARTA – Ketua Koordinator DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengakui bahwa pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat cukup sulit untuk menang satu putaran di Pilkada DKI Jakarta.
Hal ini mengacu pada elektabilitas Ahok yang terus turun dari waktu ke waktu.
Semula, kata dia, Ahok memiliki tingkat elektabilitas di atas 50 persen. Elektabilitas itu sudah cukup untuk membawa Ahok menang satu putaran.
Namun belakangan, dalam berbagai survei, suara Ahok menurun hingga di bawah 50 persen, meski masih tertinggi dibanding dua pesaingnya.
“Untuk DKI ini seperti pilpres, untuk menang satu putaran harus dapat minimal 50 persen plus 1 suara. Itu yang jadi persoalan,” kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, dikutip dari kompas.com, Kamis (6/10/2016).
Survei internal yang dilakukan Golkar, lanjut Yorrys, juga menemukan fakta serupa.
“Sekarang bagaimana tim Ahok ini untuk berupaya bagaimana caranya kita cuma sekali, jangan sampai dua kali,” kata dia.
Yorrys mengatakan, pihaknya mengincar kemenangan satu putaran karena menyadari pertarungan akan semakin berat bila harus sampai ke putaran kedua.
Pesaing Ahok-Djarot, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa jadi memiliki kesempatan lebih besar apabila bertarung di putaran kedua.
“Dua kali berat sekali. Akan terjadi polarisasi dan itu susah,” ujar dia.
Menurut Yorrys, Golkar bersama pendukung lain yakni PDI-P, Nasdem dan Hanura sudah menyusun strategi untuk mengangkat kembali elektabilitas Ahok.
Namun ia enggan mengungkapkan strategi seperti apa yang akan digunakan agar tidak diketahui lawan.
“Sekarang bagaimana caranya sisa waktu ini bisa mencapai 50 persen plus 1,” kata dia.
Dalam hasil survei yang dirilis LSI pada Oktober 2016, elektabilitas Ahok turun menjadi 31,4 persen dengan tingkat kesukaan 58,2 persen.
Padahal pada Juli 2016, elektabilitas Ahok masih 49,1 persen dan tingkat kesukaan 68,9 persen. Meski demikian, Ahok tetap unggul dari kandidat yang ada sekarang.
Dalam survei yang sama, elektabilitas dua calon pesaing Ahok, Agus Harimurti Yudhoyono mencapai 22,30 persen dan Anies Baswedan mencapai 20,20 persen. (*)