Lintas Terkini

Parepare Bangun Toilet Rp1,3 M, Ada Warganya Tinggal di Bekas Toilet

Kakek Dawing (90) warga Kota Parepare yang tinggal di bekas WC Umum

PAREPARE – Rencana pembangunan toilet mewah di lapangan Andi Makassau Kota Parepare oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare yang menelan anggaran senilai Rp 1,3 Miliar yang mendapat sorotan tajam berbagai kalangan beberapa waktu lalu terus berlanjut.

Pasalnya, berbagai kalangan kembali menilai, hal itu sangat memiriskan antaran di tengah besarnya anggaran untuk pembangunan toilet tersebut, ternyata ada warga miskin Kota Parepare yang bernama Dawing (90), yang saat ini tinggal dibekas toilet (WC).

Salah satu tokoh pemuda Parepare, Ibrahim La Iman, sangat menyayangkan perbandingan yang sangat mencolok ini. Bagaimana tidak, kehidupan kakek Dawing baru saja ramai diekspose saat diberikan bantuan oleh Bhayangkari Polres Parepare. Dawing saat ini tinggal dibekas WC umum berukuran 1×3 meter di Jalan Bukit Indah RT 02 RW 01, Kelurahan Bukit Indah Kecamatan Soreang Kota Parepare.

“Apapun alasannya, orang pasti membandingkan. Mau bangun toilet mewah, sementara banyak warga tidak punya rumah layak. Warga seperti kakek Dawing saya yakin bukan hanya satu. Selayaknya tempat tinggal yang sehat bagi mereka jauh lebih penting ketimbang membangun toilet umum mewah,” kata Ibrahim.

Apalagi, untuk makan Dawing hanya mengharap bantuan tetangga sekitar. “Dulu kekek Dawing bekerja sebagai tukang pijat, namun kini ia sakit sakitan dan tak sanggup untuk mencari nafkah. Kalau untuk makan Kakek Dawing, kami warga setempat, bergiliran untuk memberinya makan,” ungkap Evi, seorang tetangga kakek Dawing.

Terpisah, Ketua Pemuda Pancasila Kota Parepare, Fadli Agus Mante juga menyayangkan hal ini. Menurutnya, membangun toilet mewah sementara masih banyak warga miskin yang memerlukan bantuan, terlebih lagi ada warga yang tinggal di dalam sebuah bekas WC Umum memang sangat disayangkan.

“Rencana pembanugnan toilet mewah itu tak berbasis kebutuhan rakyat dan tidak pro rakyat. Ditengah kesulitan ekonomi sebagian warga, Pemkot malah melakukan pemborosan anggaran yang cukup besar,” sesal Fadli. (*)

Exit mobile version