Logo Lintasterkini

Jenazah Mahasiswa UNM yang Tenggelam, Tiba di RS Bhayangkara

Muh Syukri
Muh Syukri

Senin, 07 November 2016 05:26

Suasana saat korban berada di ruang jenazah RS Bhayangkara.
Suasana saat korban berada di ruang jenazah RS Bhayangkara.

MAKASSAR – Setelah beberapa jam dievakuasi oleh pihak aparat Kepolisian Polsek Manuju yang dibantu warga di Permandian Alam air terjun Cinta di Desa Tamalate, Kecamatan Parangloe,  Kabupaten Gowa, jenazah Atnan Setiawan Prawira (19), mahasiswa UNM Parangtambung, tiba di RS Bhayangkara Makassar Senin (7/11/2016), sekira pukul 03.15 Wita.

Jasad korban diangkut mobil Ambulance Biddokkes Polda Sulsel dan disambut histeris rekan-rekannya yang sedari tadi menunggu korban. Jarak lokasi evakuasi yang ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 30 km dari lokasi kendaraan yang membawa korban ke RS Bhayangkara.

Korban merupakan anak kedua dari dua bersaudara merupakan mahasiswa UNM Fakultas Seni Design semester 3, Jurusan Komunikasi Visual.

[baca juga : Mahasiswa UNM Parangtambung Tewas Tenggelam di Air Terjun Cinta ]

Menurut rekannya bernama Ismail Ibrahim (19), warga jalan Dg Tata Lama, rombongan mahasiswa UNM sebanyak 15 orang berada di lokasi permandian air terjun Cinta untuk berekreasi.

“Kami 15 orang kesana termasuk almarhum. Kami mengetahui kalau dia tenggelam setelah kami melakukan pencarian. Ternyata warga yang temukan dia ada didasar air tepat disekitar air terjun yang kemungkinan besar ada pusaran airnya” urainya kepada Lintasterkini.com.

[NEXT]

Hal serupa diungkapkan rekannya bernama Askabul Kahfi (19), warga jalan Dg Tata, dimana saat itu dirinya yang melihat terakhir korban berenang ke tengah sambil melambaikan tangan.

“Saya sempat minta makanan dan almarhum berikan tasnya. Tak lama kemudian dia turun mandi. Awalnya hanya dipinggir saja. Tetapi setelah agak lama dia semakin ketengah. Saya mengenalinya pandai berenang jadi saya tidak cemas. Sempat terakhir dia lambaikan tangannya” ujarnya kepada kerabat korban.

Namun ternyata lambaian yang diberikan korban merupakan lambaian terakhir kalinya. Rekan korban baru menyadari kehilangan korban saat berkumpul untuk makan bersama.

Saat ini jasad korban berada di ruang jenazah. Beberapa rekan korban tak sadarkan diri dan terpaksa harus dievakuasi keluar ruangan.

Rencananya jasad korban langsung dibawa ke kampung halamannya untuk dikebumikan di Kabupaten Palopo. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...