MAKASSAR – Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Makassar mencatat kasus kebakaran di Makassar sudah mencapai 359 kali sejak awal tahun hingga 6 November.
Jumlah itu terbagi antara objek kebakaran paling banyak terjadi pada rumah tinggal dengan catatan 192 kejadian. Disusul kebakaran sampah atau alang-alang dengan jumlah 191 kasus.
Kasus lainnya merambah objek seperti toko kios dengan 46 kejadian, industri perusahaan ada 28 kasus, kebakaran gudang 16 kasus, dan kebakaran kendaraan sejumlah 11 kasus.
Baca Juga :
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Makassar, Hasanuddin, menjelaskan kasus kebakaran tahun ini menjadi yang terbanyak sejak 2018. Hal itu dikarenakan kondisi kekeringan di Makassar yang disebabkan kemarau panjang atau fenomena El Nino.
Angka kerugian diperkirakan menyentuh Rp19,23 miliar dan berdampak kepada 240 kepala keluarga atau 592 jiwa dan korban meninggal sebanyak 3 orang.
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, mengatakan dirinya merasa prihatin dan berbelasungkawa atas kejadian kebakaran. Apalagi, yang terjadi belakangan ini.
Kata dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Sosial memberikan bantuan bagi para korban kebakaran.
Mewakili masyarakat, Danny Pomanto berharap PLN turun ke lapangan mengecek kabel-kabel yang punya potensi berbahaya ketika terjadi pemadaman.
Setelah itu, perlu juga masyarakat dididik agar mereka bisa mengawasi itu. “Sederhana-ji, ada keinginan baik untuk mengedukasi. Terakhir, kebakaran di SMPN 8 itu jelas sekali terjadi akibat korsleting listrik,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kinerja Damkar yang sigap mengatasi dan menanggulangi kebakaran di Makassar. “Mereka cepat dan sigap setelah ditelepon. Itu saya selalu cek,” ucapnya.
Komentar