PMI Kirim 1 Ton Abon untuk Pengungsi Banjir di Sumatera dan Aceh

PMI Kirim 1 Ton Abon untuk Pengungsi Banjir di Sumatera dan Aceh

JAKARTA  — Palang Merah Indonesia (PMI) kembali menyalurkan bantuan pangan siap konsumsi untuk memperkuat layanan dapur umum di lokasi pengungsian korban banjir yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Sebanyak 1 ton abon diberangkatkan dari Jakarta pada Sabtu (6/12/2025) sore melalui Kapal Kemanusiaan PMI, hasil kolaborasi bersama Kalla Lines, bersama sejumlah bantuan logistik lainnya.

Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, menjelaskan bahwa abon dipilih sebagai bahan pangan darurat karena praktis, tahan lama, dan dapat langsung dikonsumsi dengan berbagai makanan pokok yang tersedia di pengungsian.

“Abon tidak mudah basi, awet, dan harganya terjangkau. Ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan gizi penyintas dalam situasi darurat,” ujar JK.

Setiap paket abon dikemas dalam ukuran 50 gram, sehingga lebih mudah dibagikan langsung kepada keluarga atau individu di tenda-tenda pengungsian.

Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan para penyintas, Jusuf Kalla menugaskan Husain Abdullah, Relawan PMI Provinsi DKI Jakarta, sebagai Koordinator Pengadaan Abon sebanyak 2 ton untuk respons bencana banjir tahun ini. Pada tahap awal, pemesanan dilakukan dari sentra UMKM di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Namun pemesanan tersebut terpaksa dibatalkan karena mitra UMKM tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam waktu singkat.

“Untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu, PMI akhirnya bekerja sama dengan sentra UMKM di Jakarta yang sanggup menyiapkan 1 ton abon hanya dalam dua hari, termasuk proses produksi dan pengemasan,” jelas Husain.

Ia menambahkan, bantuan abon tersebut kini dalam perjalanan menuju wilayah terdampak dan akan segera disalurkan ke titik-titik pengungsian di Sumatera Utara dan Aceh oleh PMI daerah bersama relawan di lapangan.

Sebelumnya, PMI juga telah mengirimkan 100 ribu butir telur asin ke sejumlah wilayah terdampak banjir di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Pengiriman dilakukan secara bertahap menggunakan pesawat Hercules TNI AU melalui Lanud Halim Perdanakusuma, mengingat sentra produksi telur asin di Brebes, Jawa Tengah, hanya mampu memproduksi sekitar 10.000 butir per hari.

Bantuan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan PMI dalam memastikan kebutuhan dasar penyintas terpenuhi di tengah kondisi darurat yang masih berlangsung. (*)