MAKASSAR – Kasus penularan Covid-19 di Sulsel mengalami peningkatan. Di Januari 2021 ini, terkonfirmasi terus bertambah.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Harus menjadi perhatian bagi masyarakat Makassar. Apalagi, kota berjuluk Anging Mammiri ini merupakan wilayah episentrum. Daerah penyumbang terbesar kasus penularan Covid-19 di Sulsel.
Hal itu diungkap Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, Wachyudi Muchsin saat membawakan matesi sosialisasi penanganan Covid-19 di kegiatan yang dilaksanakan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Sulsel, Jumat (08/01/2021).
Baca Juga :
“Untuk itu, IDI Kota Makassar mengimbau agar tetap waspada serta disiplin protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Sebab Makassar masuk zona merah. Sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran, sosial, dan pendidikan perlu diketatkan kembali. Dengan mematuhi 3 M itu, upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam menekan laju Covid-19,” tutur Dokter Koboi itu di hadapan Aparatur Sipili Negara (ASN).
Dia juga berharap, agar masyarakat tidak menganggap remeh situasi pandemi Covid-19 saat ini. Penyebarannya sangat massif akibat klaster Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan klaster liburan.
Berdasarkan data yang ada, menunjukkan tren kenaikan kasus positif di Sulsel. Sejak tanggal 1 Januari sebanyak 550 kasus, 2 Januari berjumlah 590 kasus. Selanjutnya ada 595 kasus di tanggal 3 Januari.
Kemudian di 4 Januari ada sebanyak 510 kasus, 5 Januari 2021 639 kasus, 6 Januari 2021 463 kasus, dan di 7 Januari 2021 sebanyak 366 kasus.
Yang kata Dokter Yudi, IDI Makassar sebelumnya telah mengingatkan bahaya penularan Covid-10 sejak September 2020 lalu.
“Penularan Covid-19 dikhawatirkan bakal semakin meningkat pasca liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Oleh karena itu, IDI Kota Makassar mendukung pemerintah untuk pengetatan protokol kesehatan hingga kurva positif Covid-19 menurun,” katanya.
Dia menambahkan, tingginya penularan Covid-19 di Indonesia juga bisa dilihat dari data awal tahun. Kembali pecahkan rekor positivity rate capai 29,5 persen.
Data harian positivity rate Indonesia ini sudah lima kali jauh lebih tinggi dari ambang maksimal yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebesar 5 persen.
“Okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja, pasien terus bertambah (penularannya tinggi),” ucapnya mengingatkan.
Selain Covid-19, Dokter Yudi juga bilang ada varian baru virus corona atau SARS-Cov-2 (B117) yang ditemukan di Inggris. Penularannya bisa mencapai 70 persen lebih berbahaya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perkimtan Sulsel, Iqbal S Suhaeb pun mengajak kepada pegawai di lingkup jajarannya untuk tetap menjaga kesehatan.
“Kita tetap berdoa agar tahun ini, jauh lebih baik dan pandemi Covid-19 ini, dapat segera berakhir, Amin YRA,” harapnya.
“Tahun lalu, berat bahkan membatasi aktivitas pekerjaan dengan Work From Home (WFH/Bekerja dari Rumah) akibat pandemi Covid-19. Tahun ini 2021 Covid-19 masih berlangsung, mari kita bekerja dengan tetap menjaga kesehatan,” lanjut Iqbal.
Komentar